REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bagi orang Sunda, ketokohan Gubernur Jabar Ridwan Kamil tidak diragukan lagi. Belum lama ini, Paguyuban Pasundan sengaja mengundang Kang Emil, panggilan akrab Ridwan Kamil, untuk menyaksikan langsung pelantikan 10 Pengurus Cabang (PC) Paguyuban Pasundan se-wilayah Sumatera Utara.
Proses pelantikan berlangsung di aula Medan International Convention Center (MICC) Kota Medan. Kesepuluh pengurus cabang yang dilantik oleh Ketua Pengurus Besar Paguyuban Pasundan Didi Turmudzi tersebut, yakni PC Kota Medan, PC Kabupaten Asahan, PC Kabupaten Batubara, PC Kota Binjai, PC Kabupaten Deli Serdang, PC Kota Tebing Tinggi, PC Kabupaten Langkat, PC Kabupaten Serdang Bedagai, PC Kota Tanjung Balai, dan PC Kota Pematang Siantar.
Di hadapan PB dan PC Paguyuban Pasundan, Emil berpesan agar warga Sunda di Sumatera Utara harus bisa menyesuaikan dengan kultur lokal. "Warga Jabar yang merantau disini hiduplah seperti air, ikuti bentuk wadahnya artinya harus menyesuaikan," katanya.
Emil bersama Pengurus Paguyuban Pasundan
Dari pengamatannya, warga Sunda yang merantau ke seluruh Indonesia, paling mudah diterima oleh warga lokal. Emil menyebutkan, saat terjadi konflik di suatu daerah, warga Sunda biasanya menjadi penengah atau yang mendamaikan.
Menurutnya, warga Sunda adalah ahli diplomasi. Salah satu tokoh Sunda yang terbukti ahli diplomasi, yakni mantan Menteri Luar Negeri RI Muchtar Kusumaatmadja. ‘’Saya sangat senang, karena orang Sunda citranya positif maka harus dipertahankan, saya dengar dimana-mana selalu jadi juru damai,’’ ujarnya.
Moto silih asah, asih, asuh, sambung Emil, selalu dipegang teguh oleh orang Sunda. Ia mengaku bangga, warga Sunda di perantauan sudah memperlihatkan sifat ukhuwah watoniah atau persaudaraan dalam kebangsaan.
Sebagaimana terlihat dari sejumlah pengurus PC Paguyuban Pasundan di Sumut, lanjut dia, tidak hanya berasal dari suku Sunda. ‘’Maka, tidak heran PC Tanjung Balai diketuai oleh Usfansyah Marpaung, walaupun bukan etnis Sunda semua, tapi mau jadi pengurus Paguyuban Pasundan ini menandakan semangat Pancasila sudah dipraktekan,’’ tambahnya.
‘’Saya sudah bilang ke ketua Paguyuban Pasundan, kalau butuh apapun, alat kesenian atau menolong masyarakat silakan kontak saya, Insya Allah akan dibantu,’’ tegas Emil.
Ketua Pengurus Besar Paguyuban Pasundan Didi Turmudzi mengatakan, pengurus cabang di Sumatera Utara tak hanya berasal dari etnis Sunda, tetapi juga dari suku batak dan minang. Selain di Indonesia, dirinya juga telah melantik pengurus Paguyuban Pasundan di berbagai Negara, seperti Amerika, Kanada, Korea Selatan, Turki, Uzbekistan, Jepang, Australia dan beberapa negara di Eropa.
‘’Yang terakhir mengajukan untuk dilantik, di Polandia, karena memang banyak mahasiswa Unpas dari berbagai Negara,’’ tandas Didi.