Selasa 05 Mar 2019 14:30 WIB

DBD di Kota Tasikmalaya Capai 125 Kasus

Tidak ada pasien yang meninggal akibat DBD

Rep: Eric Iskandarsjah Z./ Red: Christiyaningsih
Pasien demam berdarah dengue (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Pasien demam berdarah dengue (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Penyakit demam berdarah dengue (DBD) melanda sejumlah wilayah di Indonesia. Hal ini pun juga terjadi di Kota Tasikmalaya Jawa Barat (Jabar). Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, sampai awal Maret terdapat 125 kasus DBD.

“Hingga saat ini tidak ada pasien yang meninggal karena DBD,” kata Kepala Seksi Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Juhandi, Selasa (5/3).

Baca Juga

Ia pun mengaku jumlah kasus memang mengalami peningkatan pada awal 2019. Namun peningkatan ini tidak hanya terjadi di Tasikmalaya tapi juga terjadi secara merata di seluruh Jabar.

Sepanjang Februari hingga Maret, peningkatan terbilang cukup signifikan. Pasalnya, pada awal Februari lalu total kasus yang tercatat sepanjang 2019 adalah 64 kasus. Sebulan kemudian, jumlahnya telah mencapai 125 kasus. “Sejauh ini penanganan medis telah dilakukan secara optimal sehingga seluruh pasien DBD masih dapat teratasi,” ujarnya.

Sebelumnya, sempat ada beberapa pasien yang meninggal. Namun setelah dilakukan uji laboratorium diketahui penyebab meninggalnya bukan karena DBD.

Menurut Juhandi mayoritas pasien DBD di Kota Tasikmalaya merupakan pasien pada tingkatan dengue hemorrahagic fever (DHF). Ia pun bersyukur berkat penanganan intensif yang telah dilakukansejauh ini tidak ada pasien yang harus kehilangan nyawa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement