Senin 04 Mar 2019 22:14 WIB

Caleg Gunakan Strategi Saat Kampanye Bareng Pilpres

Pemilu serentak memberikan keuntungan dan kekurangan bagi caleg.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Muhammad Hafil
Pemilu (ilustrasi).
Pemilu (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Penyelenggaraan pemilihan anggota legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres) memberikan keuntungan dan kelemahan bagi calon anggota legislatif (caleg) pada Pemilu 2019. Bagi caleg yang nomor urut partai dan nomor urut caleg sama dengan calon yang diusung partai politik (parpol)-nya maka ada keuntungan baginya.

Noverisman Subing, misalnya. Caleg dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk DPRD Provinsi Lampung, merasa beruntung karena nomor capres/cawapres yang diusung PKB sama juga dengan nomor parpolnya. “Alhamdulillah nomor capres 01 sama dengan nomor partai PKB. Jadi enak mensosialisasikan ke masyarakat. Pilih nomor satu lantas coblos partai nomor satu,” kata Noverisman Subing, caleg PKB nomor urut 1 kepada  di Bandar Lampung, Senin (4/3).

Baca Juga

Menurut anggota DPRD Provinsi Lampung dari Fraksi PKB tersebut, penyelenggaraan pileg dan pilpres secara bersamaan pada Pemilu 2019 saat ini tidak ada masalah yang signifikan bagi caleg. “Ya bagi kami Alhamdulillah sampai saat ini belum menemukan kendala di lapangan, dan tidak menjadi masalah dalam sosialisasi capres dan caleg,” katanya.

Ia mengatakan bagi PKB para calegnya tidak mengalami kesulitan dalam bersosialisasi atupun berkampanye bagi caleg dan capres/cawapres yang diusung PKB. Pasalnya, ungkap dia, warga PKB sendiri di masyarakat hampir seratus persen warga jamaah Nahdlatul Ulama (NU), apalagi KH Ma’ruf Amin menjadi Rois Syuriah PBNU.

Sedangkan caleg dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga tidak merasakan masalah ketika pileg berbarengan dengan pilpres. Masing-masing caleg dapat mensosialisasikan dirinya sekaligus capres/cawapres yang diusung PKS yakni nomor 2. Bahkan, seperti kata Ketua Umum DPW PKS Lampung Ahmad Mufti Salim, tak hanya para caleg yang diusung PKS, tapi juga kader PKS sendiri sangat militan dalam memperjuangan partai, caleg, dan capres/cawapres yang diusung PKS.

Menurut Mufti Salim, PKS tetap memperjuangkan kemenangan capres/cawapres yang diusungnya. Ia mengatakan 300 kader (termasuk caleg) PKS seperti unta. Maksudnya, kata dia, unta-unta yang siap menanggung beban atau rohilah dan bermental pemenang.

Caleg PKS DPRD Provinsi Lampung Daerah Pemilihan Lampung Tengah itu menegaskan, kader PKS harus siap menanggung beban seperti unta penanggung beban sehingga kuat melawan segala situasi dan kondisi serta memiliki ketahanan yang bagus. Para caleg/kader PKS, menjadi simpul-simpul utaa di 15 kabupaten/kota di Lampung sebagai penggerak perjuangan partai dan calon yang diusungnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement