Senin 04 Mar 2019 21:05 WIB

Bawaslu Periksa Mantan Gubernur Sulsel Soal Netralitas Camat

Pemeriksaan terkait dugaan pelanggaran Pidana Pemilu yang ikut melibatkan 15 camat.

Ketua DPP Partai Nasdem Syahrul Yasin Limpo.
Foto: Republika/Bayu Adji P
Ketua DPP Partai Nasdem Syahrul Yasin Limpo.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Penyidik Sentra Penegak Hukum Terpadu (Gakkumdu) Badan pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Selatan memeriksa mantan gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, Senin (4/3). Pemeriksaan terkait dugaan pelanggaran Pidana Pemilu yang ikut melibatkan 15 camat se-Kota Makassar.

Pemeriksaan tersebut untuk meminta klarifikasi dari Calon Legislatif dari Partai NasDem terkait video beredar berdurasi 1 menit 27 detik bersama 15 camat diduga mendukung pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin. "Diperiksa tadi berkaitan dengan video tersebut yang beredar dengan diminta klarifikasinya soal video itu," sebut Komisioner Bawaslu Sulsel Saiful Jihad.

Pria disapa akrab SYL itu tiba di kantor Bawaslu Sulsel, Jalan Andi Pangeran Pettarani, sekitar pukul 14.15 WITA. Ia diantar puluhan relawan dan simpatisan dan kader partai NasDem. Syahrul diperiksa selama satu jam.

Usai dimintai keterangan klarifikasi, SYL menyebutkan kedatangannya sebagai bentuk  dirinya taat dengan aturan hukum yang berlaku. Ia membawa 20 pengacara untuk mengawal dugaan kasus pelanggaran tersebut.

"Tidak ada niat apa-apa video itu selain dokumentasi pribadi saya di suatu tempat dan saya tidak tahu ada masalahku. Nanti 20 pengacara saya akan menerangkan (video) seperti apakah itu," tuturnya kepada wartawan.

Mantan gubernur Sulsel dua Priode ini mengemukakan dia tidak tahu menahu kapan video tersebut tersebar di media sosial. Sebab,  selama ini, kata dia, lebih banyak bertemu dengan camat karena menganggapnya adalah guru yang sukses menjalankan pemerintahan mulai menjabat kepala desa, bupati Gowa, dan gubernur.

"Saya Syahrul Yasin Limpo tidak ada dalam momen video itu. Rata-rata camat sudah bersentuhan langsung dengan saya. Pas ketemu ayo kita video sama-sama. Kalau kapan itu (beredar) beberapa momen dan saya tidak ingat dimana itu," katanya. 

"Bagi saya tidak ada pikiran lain membuat video yang berlebihan seperti apa, karena saya tidak mengakui video seperti itu. Saya santai berfoto-foto ada juga yang mengambil video saya dan yang lain itu editan menurut saya,'' ujarnya. 

Ditanyakan mengenai keaslian video tersebut, ketua DPP Hubungan Daerah dan Otonomi Daerah Partai NasDem ini menyebutkan, video itu editan. Bahkan, dia berdalih video seperti itu sering dilakukan saat bertemu dengan orang-orang yang mendukungnya.

"Saya di mana-mana bicara dan dimanapun saya berada kita sering selfie (swafoto) sama-sama. Saya tadi menerangkan apa adanya," tambahnya. 

Sebelumnya, Bawaslu Sulsel telah memeriksa 15 camat se-Kota Makassar terkait video yang beredar tentang dugaan netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) mendukung salah satu pasangan capres-cawapres atas tindaklanjut laporan dari tim sukses Capres-Cawapres Prabowo-Sandi beberapa waktu lalu ke Bawaslu setempat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement