REPUBLIKA.CO.ID, KAPUAS HULU -- Kepala Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum Kapuas Hulu, Arief Mahmud mengatakan ada sekitar lima ton dalam sehari sampah yang masuk ke kawasan Taman Nasional Danau Sentarum.
"Ada sekitar 10.000 jiwa penduduk yang tinggal di kawasan Danau Sentarum dan paling tidak ada lima ton setiap hari sampah di kawasan tersebut," kata Arief di Putussibau, Kapuas Hulu Kalimantan Barat, Senin (4/3).
Dikatakan Arief, Danau Sentarum merupakan salah satu dari 15 danau prioritas yang perlu ditangani. Salah satunya persoalan sampah. Menurut dia, Taman Nasional Danau Sentarum telah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengatasi persoalan sampah di kawasan danau Sentarum.
Salah satu yang menjadi percontohan yaitu di Desa Vega dalam kawasan danau Sentarum yaitu dengan mengolah sampah rumah tangga menjadi sampah organik.
"Harapan kita desa tersebut dapat menjadi percontohan untuk desa - desa lainnya," kata Arief.
Selain melaksanakan program pengelolaan sampah, kata Arief, pihaknya juga terus melakukan sosialisasi agar menjadikan kualitas air di danau Sentarum semakin lebih baik.
Sementara itu, Wakil Bupati Kapuas Hulu, Antonius L Ain Pamero meminta agar masyarakat Kapuas Hulu untuk peduli sampah yang harus dimulai dari lingkungan keluarga.
"Penting sampah menjadi perhatian kita bersama dan harus kita mulai dari lingkungan keluarga," kata Antonius.
Danau Sentarum merupakan kawasan Taman Nasional yang juga merupakan paru-paru dunia dan dikelola menjadi tempat wisata alam yang memiliki beraneka spesies ikan air tawar mau pun tumbuh dan hewan lainnya di dunia. Sebagai kawasan wisata yang masuk destinasi tingkat nasional, setiap tahun pemeirntah mengagendakan Festival Danau Sentarum.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
