Senin 04 Mar 2019 00:34 WIB

Anies Melayat Warga Korban Kecelakaan

Korban sempat bertemu dengan Anies di ICU Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Minggu.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Foto: Republika/Mimi Kartika
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melayat warga bernama Rahmat Hidayat (15 tahun) yang meninggal akibat kecelakaan saat akan menuju taklim. Sebelumnya, korban sempat dirawat di ruang ICU Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasar Minggu.

Di akun Instagram Anies Baswedan, pada Ahad (3/3), ada delapan foto saat di RSUD Pasar Minggu dan saat melayat di rumah almarhum Rahmat Hidayat di Jagakarsa, Jakarta Selatan. "'Pak Anies, Pak Anies, Pak Anies!'. Terdengar suara pasien di bilik sebelah ruang ICU itu memanggil-manggil. Kamis malam itu saya menjenguk ibu sahabat kami yg dirawat di ICU RS Pasar Minggu. Antarbilik pasien dipisahkan korden," ujar Anies di Instagramnya.

Baca Juga

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Pak Anies, Pak Anies, Pak Anies!⁣ ⁣ Terdengar suara pasien di bilik sebelah ruang ICU itu memanggil-manggil.⁣ ⁣ Kamis malam itu saya menjenguk ibu sahabat yg dirawat di ICU RS Pasar Minggu. Antar bilik pasien dipisahkan korden.⁣ ⁣ Suaranya keras walau terhalang masker oksigen yg dipakainya. Hingga terdengar seruangan ICU.⁣ ⁣ Saya hampiri. Matanya menatap tajam. Tangan, kaki dan sekujur badan terkulai tanpa gerak. Dia mengalami patah di 2 ruas tulang lehernya. Tangan dan kaki terlihat lumpuh. Seorang anak muda, 15 tahun, kecelakaan saat perjalanan ke kegiatan taklim. ⁣ ⁣ “Rahmat Hidayat,” jawabnya, saat saya tanya nama. Dayat, panggilannya, lalu menyanyikan lagu penyemangat Persija. Saya dengar dia juga suka melantunkan shalawat. Dlm sakit yang tak terkira itu, dia masih melantunkan shalawat.⁣ ⁣ “Cium saya Pak. Cium saya Pak,” pinta Dayat. Saya tatap dia. Dia senyum dan saya senyum. Lalu saya sentuh keningnya, pundaknya. Perlahan saya cium keningnya. Saya tahan, saya cium lama kening Dayat. Seakan anak sendiri. Sambil membayangkan dia sedang berhadapan perenggang nyawa. Terdengar suara lirihnya, “terima kasih Pak Anies, terima kasih.” Saya senyum dan berdoa.⁣ ⁣ Saya pamit sambil memastikan operasi bisa segera dilaksanakan. Alhamdulilah Jumat pagi operasi dilakukan. Ikhtiar manusia menyelamatkan anak belia ini. Lebih dari 12 jam dokter & paramedik berjuang di meja operasi. Misi yang tidak ringan.⁣ ⁣ Allah punya rencana lain. Minggu subuh, sebuah teks masuk di wa mengabarkan Dayat wafat pukul 1 dinihari.⁣ ⁣ Pagi tadi saya melayat ke Jagakarsa. Di mushola tempat dia disholatkan, saya temui Ayah-Ibunya. Mereka masih terpukul; tak pernah ada dalam bayangannya kalau mereka yg melahirkan dan membesarkan Dayat, kini harus menguburkannya. Pada orangtuanya saya sampaikan, InsyaAllah anak ini akan jadi pembuka Jannah bagi mereka, amiin.⁣ ⁣ Kamis malam saya cium Dayat, pagi ini bertemu Dayat lagi setelah dia jadi jenazah. Husnul khatimah InsyaAllah..⁣ ⁣ Setelah disholatkan, kami angkat jenazahnya. Melepas ke rahmatullah.. Ke Rahmatullah semua akan kembali, sebuah pelajaran bagi semua. Kullu Nafsin Dzaa Iqatul Maut..⁣ ⁣ Al Fathihah...

Sebuah kiriman dibagikan oleh Anies Baswedan (@aniesbaswedan) pada

Anies mengatakan, Rahmat mengalami patah di 2 ruas tulang lehernya. Tangan dan kaki terlihat lumpuh. "Seorang anak muda, 15 tahun, kecelakaan saat perjalanan ke kegiatan taklim," ujarnya.

Rahmat Hidayat sempat menyanyikan lagu penyemangat Persija, saat Anies menanyakan namanya. Rahmat juga, menurut Anies, suka melantunkan shalawat. Dalam sakit yang tak terkira itu, Rahmat bahkan masih melantunkan shalawat.

"Cium saya Pak. Cium saya Pak," pinta Dayat. Saya tatap dia. Dia senyum dan saya senyum," ujar Anies menirukan Rahmat saat bertemu dengannya.

Lalu Anies menyentuh kening dan pundak remaja itu. Perlahan Anies mencium keningnya. "Saya tahan, saya cium lama kening Dayat. Seakan anak sendiri," kisahnya.

Anies kemudian pamit sambil memastikan operasi bisa segera dilaksanakan. Jumat pagi operasi dilakukan. Lebih dari 12 jam dokter dan paramedik berjuang di meja operasi.

"Allah punya rencana lain. Minggu subuh, sebuah teks masuk di WA (Whatsapp) mengabarkan Dayat wafat pukul 1 dinihari. Pagi tadi saya melayat ke Jagakarsa," ujar Anies.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement