REPUBLIKA.CO.ID, LHOKSEUMAWE -- Mulai memasuki musim panen raya di beberapa daerah penghasil beras di wilayah timur dan utara Provinsi Aceh, memicu turunnya harga beras di sejumlah pasar dalam wilayah Kota Lhokseumawe. Penurunannya di kisaran Rp 10 ribu sampai Rp 15 ribu per sak.
"Untuk saat ini, hampir semua daerah yang luas areal sawahnya seperti di wilayah Kabupaten Bireun, Aceh Utara dan Aceh Timur, memasuki masa panen raya, sehingga harga beras menurun dari sebelumnya," ungkap Sofyan, pedagang beras di Pasar Inpres Lhokseumawe, Ahad (3/3).
Dia mengatakan, harga beras turun berkisar antara Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu per sak ukuran 15 kilogram. Kondisi tersebut sudah terjadi dalam tiga pekan terakhir sejak memasuki masa panen raya di beberapa daerah penghasil beras.
"Pada umumnya, penurunan harga beras untuk jenis beras apa saja. Jadi apabila beras yang sebelumnya dijual Rp 150 ribu per sak, kini ada yang bisa dijual kembali dengan harga Rp 135 ribu per saknya," jelas Heri.
Dia menambahkan bahwa ketergantungan kebutuhan beras di Kota Lhokseumawe sangat ditentukan oleh pasokan dari daerah sekitar. Terutama dari Aceh Utara dan Kabupaten Bireun dan juga Aceh Timur. Sehingga apabila, pasokan dari daerah melebihi, maka harga beras akan turun.
"Ini faktor utama beras mulai turun, karena sudah ada panen di beberapa tempat dikawasan sentra pertanian padi di Aceh Utara dan Kabupaten Aceh Timur. Jika tidak ada panen, maka harga beras kembali melonjak dipasaran," ucap pedagang itu.
Dia memperkirakan harga beras akan semakin turun. Hal ini terutama jelang puncak panen raya di sejumlah daerah seperti di Aceh Utara dan Aceh Timur yang terjadi pada akhir Maret mendatang.