Ahad 03 Mar 2019 14:39 WIB

Kang Abik di IBF: Book Signing hingga Wawancara Tesis

Banyak penggemar Kang Abik yang minta foto bersama.

Kang Abik menandatangani novelnya.
Foto: Irwan Kelana/Republika
Kang Abik menandatangani novelnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Habiburrahman El Shirazy menjadi contoh salah seorang penulis Muslim yang konsisten dan produktif dalam menulis novel-novel Islami. Hampir setiap tahun selalu lahir novel baru dari tangannya. 

Novel-novelnya sudah terjual jutaan eksemplar dan sebagian besar di antaranya sudah difilmkan maupun disinetronkan. Karya masterpiece-nya adalah novel Ayat Ayat Cinta 1 dan 2 (keduanya sudah difilmkan).  

Karena itu, tak heran jika kehadiran novelis  yang akrab dipanggil Kang Abik di ajang pameran buku maupun diskusi perbukuan selalu menjadi magnet bagi para pengunjung. Apalagi di ajang Islamic Book Fair (IBF) yang digelar oleh Ikapi DKI setiap tahun.

“Sejak terbit novel Ayat Ayat Cinta, Kang Abik tidak pernah absen di ajang IBF. Ia selalu tampil di panggung IBF untuk bedah buku maupun talk show mengenai film-film yang diangkat dari novel karyanya,” kata General Manager (GM) Redaksi Republika Penerbit, Syahruddin El-Fikri melalui rilis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (2/3).

Pada IBF 2019, Kang Abik, yang terpilih menjadi Tokoh Perbukuan Islam 2019, beberapa kali tampil di acara IBF. Termasuk dalam acara siaran langsung Damai Indonesiaku oleh TVOne yang diadakan di Panggung Mushala IBF, Sabtu (2/3).

photo
Seorang pengunjung IBF 2019 berfoto bersama dengan Kang Abik seusai penandatanganan novel karya Kang Abik yang dibelinya.

Ia pun melaksanakan book signing (penandatanganan buku) di stan Republika, Sabtu (2/3). Novel-novelnya yang ditampilkan di acara book signing tersebut terutama Ayat Ayat Cinta, Ayat Ayat Cinta 2, Bumi Cinta dan Bidadari Bermata Bening.

“Acara book signing tersebut disambut meriah oleh para penggemar Kang Abik. Mereka membeli novel-novel Kang Abik dan meminta tanda tangannya. Tidak sedikit yang juga minta foto bareng dengannya,” kata Syahruddin.

Yang menarik, tidak hanya penggemar yang minta tanda tangan yang datang. Ada pula mahasiswa S1 dan S2 yang datang untuk melakukan wawancara dengan Kang Abik. “Ada mahasiswa S1 yang datang wawancara untuk menulis skripsi. Dan ada pula mahasiswa S2 yang datang wawancara dalam rangka penulisan tesis. IBF memang luar biasa. Pengaruhnya sangat luas,”  kata Habiburrahman El Shirazy.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement