Ahad 03 Mar 2019 13:37 WIB

Sandi Berkomitmen Hapuskan Pajak Buku

Pajak yang tinggi berdampak pada mahalnya harga buku

Rep: Syahruddin El-Fikri/ Red: Maman Sudiaman
Sandiaga Uno Kunjungi IBF 2019. Calon Wakil Presiden Nomor Urut 02 Sandiaga Uno saat mengunjungi Islamic Book Fair 2019 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Ahad (3/3).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sandiaga Uno Kunjungi IBF 2019. Calon Wakil Presiden Nomor Urut 02 Sandiaga Uno saat mengunjungi Islamic Book Fair 2019 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Ahad (3/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Calon Wakil Presiden (cawapres) nomor urut 02, Sandiaga Uno mengunjungi pameran Islamic Book Fair (IBF) 2019 di Jakarta Convention Center (JCC), Ahad (3/3). Sandi tiba di lokasi sekitar pukul 11.00 WIB.

Dalam kunjungannya ke IBF, Sandi menyempatkan diri mampir ke beberapa stan penerbit, seperti stan Republika Penerbit, stan Pustaka Imam Syafii, stan Penerbit Al-Kautsar, Mizan, Cordoba, Agro, dan lain-lain. Sandi disambut Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) DKI, Hikmat Kurnia, Ketua Panitia IBF 2019 M Anis Baswedan, Wakil Ketua panitia IBF 2019, Syahruddin El-Fikri, dan sejumlah pengurus Ikapi DKI lainnya.

Sandi berbincang-bincang dengan penjaga stan sekaligus menggali informasi berkaitan tentang dunia perbukuan. Banyak masukan yang disampaikan penjaga stan kepada Sandi, di antaranya soal penghapusan pajak buku, daya beli masyarakat, daya baca, dan seluk-beluk dunia perbukuan.

Ketua Ikapi DKI Jakarta Hikmat Kurnia menyampaikan, sedikitnya ada empat macam pajak dari kertas hingga buku sampai ke tangan masyarakat. Mulai dari pajak kertas yang mencapai 10 persen, pajak percetakan sebesar 10 persen, royalti penulis 15 persen, dan pajak penjualan 10 persen. “Angka ini terlalu besar dan membuat harga buku menjadi mahal,” ujarnya.

Menanggapi usulan dari masyarakat, para penerbit, dan pengurus Ikapi DKI Jakarta tersebut, Sandi menyatakan akan mempelajari usulan tersebut dan siap menghapuskan pajak perbukuan bila hal itu dirasakan memberatkan. “Kita menerima berbagai masukan itu dan akan upayakan usulan dari masyarakat dan stakeholders perbukuan untuk menghapuskan pajak perbukuan, saya punya komitmen akan hal ini,” tegas Sandi.

Ia mengakui bahwa pajak dalam dunia perbukuan cukup banyak, mulai dari awal hingga akhir. Dari pajak kertas, percetakan, royalti, distribusi, hingga buku sampai ke tangan pembaca. “Bagaimana kita bisa maju bila banyak sekali beban yang harus ditanggung. Dampaknya juga adalah pembeli buku, karena harganya akan menjadi mahal,” lanjutnya.

Untuk itu, Sandi berkomitmen jika diberi amanah untuk memimpin bangsa ini, ia akan menghapuskan sejumlah pajak, termasuk pajak perbukuan bila memang sangat memberatkan masyarakat. 

Baca juga:  Sandi di IBF:Banyak Banget Bukunya Republika, Moga Berkah

                 Sandiaga Melipir ke Stand Republika di IBF

Donasi buku

Dalam kesempatan ini, Sandi juga membeli sejumlah buku di beberapa stan dan juga mendonasikan buku yang dibeli untuk disumbangkan melalui Ikapi DKI atau panitia IBF untuk didistribusikan ke berbagai daerah tertinggal. “Saya menyambut baik pengadaan donasi buku dengan harapan daerah-daerah yang terpencil mendapatkan buku-buku yang diperlukan untuk kepentingan masyarakat setempat,” jelasnya.

Ia akan mendiskusikan masalah ini dengan pihak terkait agar keberadaan buku bisa makin memasyarakat. Ia mendorong makin banyak lembaga-lembaga atau taman bacaan masyarakat, perpustakaan masyarakat, agar semakin meningkat.

photo
Sandiaga Uno Kunjungi IBF 2019. Calon Wakil Presiden Nomor Urut 02 Sandiaga Uno saat menyumbang buku pada acara Islamic Book Fair 2019 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Ahad (3/3).

Lifetime achievement

Dalam kesempatan ini, Ketua Panitia Islamic Book Fair M. Anis Baswedan menjelaskan kegiatan Islamic Book Fair kepada Sandiaga Uno. Salah satu yang disampaikan adalah penghargaan buku kepada penulis dan tokoh perbukuan Islam.  “Kami memberikan apresiasi kepada penulis buku Risalah Tuntunan Shalat Lengkap karya (Alm) Drs Moh Rifai sebagai tokoh lifetime achievement atas karyanya yang sangat melegenda,” ujar Anis.

Ia menyampaikan, jumlah cetakan buku itu sudah lebih dari 500 kali dan karya Drs Moh Rifai tersebut sudah menembus angka 60 juta eksemplar. “Ini buku yang sangat fenomenal,” ungkap Anis.

Atas hal ini, Sandi mengaku terkejut karena buku yang sudah pernah didapatkannya sejak kecil itu hingga kini masih dicetak ulang. “Ini buku yang sangat luar biasa, banyak memberi inspirasi bagi umat Islam dalam memahami pelajaran shalat,” terangnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement