Ahad 03 Mar 2019 10:30 WIB

Banjir Rencam Tiga Kecamatan di Kabupaten Bandung

Banjir di tiga kecamatan Kabupaten Bandung terjadi sejak Sabtu (2/3).

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Nur Aini
Hujan deras di Kabupaten Bandung, Sabtu (2/3) sore hingga Ahad (3/3) dini hari menyebabkan Sungai Citarum meluap dan merendam pemukiman.
Foto: Republika/Muhammad Fauzi Ridwan
Hujan deras di Kabupaten Bandung, Sabtu (2/3) sore hingga Ahad (3/3) dini hari menyebabkan Sungai Citarum meluap dan merendam pemukiman.

REPUBLIKA.CO.ID, BALEENDAH -- Hujan deras yang terjadi, Sabtu (2/3) sore hingga malam di wilayah Kabupaten Bandung menyebabkan tiga kecamatan yaitu Kecamatan Baleendah, Kecamatan Dayeuhkolot, dan Kecamatan Bojongsoang terendam banjir. Ketinggian banjir bervariasi dari 10 cm hingga 1 meter lebih. 

Berdasarkan pantauan, pemukiman di Dayeuhkolot, Baleendah, dan Bojongsoang terendam banjir. Kemudian akses jalan Mochamad Toha-Dayeuhkolot di depan pabrik metro terendam banjir termasuk di depan pasar Dayeuhkolot. Namun, masih bisa dilalui kendaraan. 

 

Kemudian akses jalan di pertigaan Dayeuhkolot menuju Ciparay terendam banjir, termasuk di jalan Andir-Katapang. Kedua jalur tersebut tidak bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat. Warga yang hendak melintas hanya bisa menggunakan perahu atau delman.

photo
Hujan deras di Kabupaten Bandung, Sabtu (2/3) sore hingga Ahad (3/3) dini hari menyebabkan Sungai Citarum meluap dan merendam pemukiman.

 

Salah seorang warga di Kampung Bojong Asih asal RT 01 RW 04 Dindin (44 tahun) mengungkapkan banjir sudah naik sejak Sabtu malam, (2/3) pukul 18.00 WIB. Namun air semakin membesar masuk ke pemukiman warga pada Ahad (3/3) dini hari. Terlebih hingga dini hari masih terjadi gerimis.

 

"Warga sudah siap siaga kalau udah kelihatan air mau naik langsung ngungsi dan ada yang bertahan di rumah," ujarnya saat ditemui di depan Kantor Desa Dayeuhkolot, Ahad (3/3). Menurutnya, ketinggian air di rumahnya mencapai pinggang orang dewasa. 

 

Dia mengungkapkan, banjir di permukiman warga sempat surut. Namun, kembali naik disebabkan hujan deras mengakibatkan luapan sungai Citarum. Ia mengaku pesimis banjir bisa tertanggulangi sebab terus berulang kali dan tidak bisa tertangani.

 

"Di sini banyak sampah, saluran drainase kecil. Motor saya sekarang ikut terendam banjir," katanya. Dia berharap tidak terjadi lagi banjir. Namun hal itu dirasa susah sebab resapan air yang terus berkurang akibat pembangunan kompleks perumahan dan lainnya. 

 

"Lebih parah banjir di RT 02 RW 04. Lebih dalam kalau di saya nggak banjir, di sana sering banjir. Deket ke bantaran," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement