Jumat 01 Mar 2019 19:28 WIB

Tol Trans Jawa Mempercepat Pergerakan Bus AKAP

Tol Trans Jawa membuka peluang sebagai pilihan lain pengguna pesawat.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Indira Rezkisari
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (tengah) dan Seskab Pramono Anung (kanan) meninjau ruas jalan Trans Jawa di Interchange Bandar kilometer 671, Jombang, Jawa Timur, Kamis (20/12/2018). Peresmian tujuh ruas jalan tol Trans Jawa oleh Presiden Joko Widodo menandai terhubungnya Tol Merak hingga Surabaya.
Foto: Antara
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (tengah) dan Seskab Pramono Anung (kanan) meninjau ruas jalan Trans Jawa di Interchange Bandar kilometer 671, Jombang, Jawa Timur, Kamis (20/12/2018). Peresmian tujuh ruas jalan tol Trans Jawa oleh Presiden Joko Widodo menandai terhubungnya Tol Merak hingga Surabaya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini mencatat adanya penurunan penumpang pesawat domestik yang salah satunya dikarenakan mulai beralih ke transportasi darat dengan dibukanya Tol Trans Jawa. Pengamat Transportasi Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno menilai pada dasarnya Tol Trans Jawa dapat memaksimalkan penggunaan bus antarkota antarprovinsi (AKAP).

"Manfaat dengan diresmikan tol ini (Trans Jawa) bisa mempercepat pergerakan bus akap dan angkutan logistik. Dengan kondisi seperti sekarang sudah terhubung kota-kota dengan Tol Trans Jawa sehingga ada peralihan," kata Djoko, Jumat (1/3).

Baca Juga

Dia menilai Tol Trans Jawa memang akan membuka peluang sebagai pilihan pengguna pesawat. Terutama untuk perjalanan dengan rute ke Jawa Tengah seperti Surabaya, Solo, dan lainnya.

Dengan adanya potensi tersebut, Djoko mengatakan terdapat beberapa hal yang perlu tingkatkan dari segi keselamatannya. "Tol Trans Jawa bisa memberi manfaat juga dapat memberi kerugian jika tidak dikelola secara profesional," tutur Djoko.

Dia meminta pengelola tol harus menyediakan tempat peristirahatan tidak hanya di sepanjang tol, tetapi juga di dekat pintu keluar tol. Selain itu pengelola tol juga harus memberikan informasi keberadaan tempat peristirahatan di luar tol.

"Cara seperti ini sudah diterapkan di Johor, Malaysia di bagian dari ruas Tol Malaysia-Johor-Singapura," tutur Djoko.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya penurunan penumpang pesawat domestik pada Januari 2019. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Yunita Rusanti mengungkapkan saat ini pengguna pesawat baik penumpang atau barang sudah mulai beralih.

"Untuk tranportasi udara, apakah ada peralihan (ke moda transportasi lain) sebetulnya secara umum ada," kata Yunita di Gedung BPS, Jumat (1/3).

Dia menjelaskan, pengguna pesawat domestik ada kemungkinan mulai memilih transportasi darat. Yunita menilai dengan adanya Tol Trans Jawa yang menghubungkan Jakarta hingga Surabaya membuka peluang sebab harga tiket pesawat pada awal tahun ini masih tinggi.

BPS mencatat adanya penurunan penumpang pesawat domestik pada Januari 2019 sebanyak 6,7 juta orang. Angka tersebut memperlihatkan adanya penurunan penumpang pesawat domestik sebesar 16,07 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement