Jumat 01 Mar 2019 04:52 WIB

Internet Dinilai Bisa Dukung Pelaksanaan Pemilu Berkualitas

Fitur interaktif dalam internet bisa menjadi sarana kampanye yang dialogis.

Internet memudahkan segala hal/ilustrasi
Foto: ist
Internet memudahkan segala hal/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Edi Santoso mengatakan kehadiran internet bisa berkontribusi positif pada pelaksanaan pemilu yang berkualitas. "Internet mestinya bisa berkontribusi positif pada demokratisasi di Indonesia, misalnya dalam pelaksanaan Pemilu 2109 ini," kata Edi Santoso di Purwokerto, Kamis (28/2).

Dosen Magister Ilmu Komunikasi Unsoed tersebut menjelaskan, berbagai fitur yang ada di internet bisa mendukung demokratisasi, khususnya dalam mendorong partisipasi masyarakat untuk mewujudkan pemilu yang berkualitas. "Fitur interaktif dalam internet, misalnya, bisa menjadi sarana kampanye yang dialogis dan rasional," katanya.

Akan tetapi di sisi lain, kata dia, internet juga berpotensi menjadi masalah dalam pemilu, khususnya dalam menggemakan disinformasi dan ujaran kebencian. "Anonimitas pengguna internet, membuat orang merasa bebas untuk berbicara apa saja, termasuk menebar kebencian," katanya.

Dia menambahkan, berita bohong atau hoaks dikhawatirkan makin sering ditemui di dunia maya. "Apabila masyarakat tingkat literasinya rendah, maka disinformasi seperti akan dipercaya sebagai kebenaran. Fakta dan fiksi semakin sulit dibedakan," katanya.

Kendati demikian, menurut dia, gerakan sipil di internet akan mendukung pelaksanaan pemilu yang lebih baik. "Belajar dari Pemilu 2014, faktanya, mereka yang peduli pada masalah bangsa, masih banyak jumlahnya. Waktu itu, misalnya ada gerakan Kawal Pemilu yang ikut memantau penghitungan suara, sehingga kecurangan bisa dicegah. Saya pun yakin, masih lebih banyak orang yang akan menggunakan internet secara lebih konstruktif," katanya.

Pernyataan tersebut disampaikan usai diskusi publik bertajuk "Kampanye Politik di Internet, antara Edukasi dan Disinformasi" yang diselenggarakan oleh Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Banyumas bekerjasama dengan Komunitas Cinta Baca Banyumas (Kancamas) dan Laboratorium Ilmu Komunikasi FISIP Unsoed.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement