Kamis 28 Feb 2019 22:53 WIB

Para Peneliti Minta Bertemu Jokowi Selesaikan Polemik LIPI

Peneliti sudah mengajukan pertemuan dengan presiden untuk menyelesaikan masalah ini.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Esthi Maharani
LIPI
LIPI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para profesor riset dan peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) meminta bertemu dengan presiden Joko Widodo untuk menyelesaikan polemik reorganisasi dan redistribusi di lembaga tersebut. Peneliti Politik LIPI Syamsuddin Haris mengatakan, pihaknya sudah mengajukan pertemuan dengan presiden  untuk menyelesaikan masalah ini.

"Tetapi kapan kami bisa bertemu?Itu tergantung beliau (presiden)," ujarnya saat konferensi pers mosi tidak percaya (MTP) LIPI, di Jakarta, Kamis (28/2).

Ia menambahkan, pihaknya menuntut Kepala LIPI Laksana Tri Handoko untuk diberhentikan. Ia menegaskan, LIPI tidak memiliki kepentingan siapa yang harus menjadi pemimpin lembaganya. Yang terpenting, dia melanjutkan, seorang Kepala LIPI haruslah sehat secara psikis dan jiwa.

Di kesempatan yang sama Mantan peneliti senior pada Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Jan Sopaheluwakan menambahkan, apa yang telah dilakukan Laksana telah menimbulkan keresahan di LIPI.

"Jadi saya kira memang harus menghadap presiden Joko Widodo karena memang kalau dikaitkan konteks menjelang pemilu 2019, maka aksi yang dibuat Handoko ini sudah memberikan keresahan terhadap suasana di LIPI menjelang pemilu," ujarnya.

Sebelumnya, Sedikitnya 65 profesor riset dan peneliti utama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengeluarkan surat pernyataan mosi tidak percaya (MTP) atas kepemimpinan Laksana Tri Handoko sebagai Kepala LIPI. Karena itu mereka menuntut presiden Joko Widodo memberhentikan Handoko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement