Kamis 28 Feb 2019 17:32 WIB

BNPB: Sumatra dan Kalimantan Rawan Terjadi Kebakaran Hutan

Setidaknya ada delapan tempat beresiko terjadi Karhutla di Sumatera dan Kalimantan

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Bayu Hermawan
Kebakaran hutan (ilustrasi)
Foto: Antara/FB Anggoro
Kebakaran hutan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memasuki potensi hujan rendah di beberapa wilayah di Indonesia, kebakaran hutan rawan terjadi. Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Wisnu Widjaja mengatakan wilayah Sumatra dan Kalimantan rawan terjadi kebakaran pada Maret dan Juni.

Wisnu mengatakan, ada delapan tempat yang berisiko tinggi terjadi kebakaran hutan pada saat-saat tersebut. Empat berada di Sumatra yaitu Sumatra Selatan, Jambi, Riau, dan Sumatra Utara, empat lainnya berada di Kalimantan daerah Kalimantan Barat, Tengah, Selatan, dan Timur.

"Itu daerah berisiko ancaman kebakaran, tempatnya juga disitu-situ saja," kata Wisnu dalam konfrensi pers bencana di BNPB, Kamis (28/2).

Wisnu melanjutkan, pada Maret wilayah Riau memang daerah rawan kebakaran hutan karena curah hujan rendah dan banyaknya lahan gambut kering. Lahan gambut tersebut dapat dengan mudah menyebarkan api. 

Wisnu mengatakan, apabila air tanah di lahan gambut turun di bawah 40 sentimeter, akan berisiko tinggi memicu kebakaran walaupun hanya dari puntung rokok. Karena itu, BNPB bersama masyarakat membentuk program pemadaman dini.

Selain itu, ia juga mengatakan saat ini BNPB memiliki strategi memadamkan kebakaran hutan yang cukup efektif yaitu seperti yang dilakukan saat Asian Games. Wisnu menuturkan pada Asian Games pihaknya membasahi lahan-lahan gambut bahkan sebelum muncul titik api.

"Tapi memang biayanya lebih mahal karena kita membasahi semua lahan gambut sebelum ada api, tapi kita punya strategi itu," kata Wisnu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement