Rabu 27 Feb 2019 19:40 WIB

Konjen AS-Indonesia Perkuat Kemitraan Lewat Pendidikan

ada sekitar 9 ribu orang Indonesia yang belajar di universitas-universitas di AS

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Bendera Amerika Serikat
Bendera Amerika Serikat

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Konsul Jenderal Amerika Serikat di Surabaya, Mark McGovern mengungkapkan, saat ini ada sekitar 9 ribu orang Indonesia yang belajar di universitas-universitas di Amerika Serikat. Menurut Mark, para mahasiwa ini merupakan duta budaya dan pendidikan untuk kedua negara.

Maka dari itu, lanjut Mark, Konjen Amerika Serikat di Surabaya memiliki prioritas utama untuk memperkuat kemiteraan antara Amerika Serikat dengan Indonesia. Menurutnya, salah satu cara paling berarti untuk mempererat kemiteraan tersebut adalah melalui pendidikan.

"Apalagi pendidikan adalah investasi masa depan suatu negara yang memiliki dampak besar terhadap pembangunan. Pendidikan juga dapat memperkuat ikatan sosial ekonomi antar kedua negara," ujar Mark ditemui di Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya, Rabu (27/2).

Mark menegaskan, pihaknya telah melakukan upaya agar mahasiswa asal Indonesia yang ingin berkuliah di Amerika Serikat dipermudah prosesnya. Upaya mempermudah langkah tersebut dilakukan melalui program-program yang dijalankan Education USA. Education USA adalah semacam penasihat yang memberikan masukan-masukan kepada calon mahasiswa yang akan belajar ke Amerika Serikat.

Nasihat yang diberikan adalah terkait bagaimana memilih universitas yang tepat di Amerika Serikat, mengirimkan aplikasi yang kuat, dan mengidentifikasi beasiswa. "Layanan ini gratis. Saya mendorong setiap siswa yang tertarik agar menghubungi penasihat kami untuk membuat janji," ujar Mark.

Salah satu alumnus Institut Teknologi Rochester, New York, Olivia Grace Sutanto memberikan testimoni terkait mudahnya proses agar bisa masuk ke universitas di Amerika Serikat. Dia juga mengungkapkan keunggulan-keunggulan menjalani perkuliahan di Amerika Serikat. Salah satunya adalah tersedianya undecided major di universitas-universitas di Amerika.

Undecided major ini disediakan bagi mereka yang masih kebingungan akan jurusan yang akan mereka pilih. "Jadi selama dua tahun bisa pilih undecided major ini, sebelum akhirnya di tahun ketiga harus memutuskan mengambil jurusan apa. Selama memilih undecided major ini, mahasiswa bisa meraba-raba jurusan apa yang pas baginya," ujar perempuan yang akrab disapa Livi ini.

Livi juga mencoba menggugah keinginan masayarakat Indonesia agar mau berkuliah ke Amerika Serikat, dengan iming-iming mudahnya diterima kerja di perusahaan-perusahaan dunia. Dia mencontohkan dirinya yang saat ini sudah bekerja di Google sebagai interaction designer. "Yang terpenting adalah saat kita sudah menemukan passion kita, kita fokus di sana," kata Livi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement