REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram menjajaki kerja sama dengan Pemerintah Denmark tentang penanganan pengolahan sampah. Hal ini terungkap usai pertemuan Wali Kota Mataram Ahyar Abduh dengan Duta Besar Denmark untuk Indonesia Rasmus A Kristensen di Pendopo Wali Kota Mataram, NTB, Rabu (27/2)
Wali Kota Mataram Ahyar Abduh mengatakan pertemuan ini lebih serius dan kongkret untuk menindaklanjuti kerja sama antara Denmark dengan Pemkot Mataram.
"Kami sangat mengharapkan segera menindaklanjuti program-program yang masih akan kita koordinasikan lagi dengan pemerintah pusat dan Pemkot Mataram," ujar Ahyar.
Ahyar menjelaskan, beberapa waktu lalu Pemerintah Indonesia sudah melaksanakan rapat kerja nasional tentang gerakan bersama penanganan sampah. Ahyar menjelaskan, produksi sampah di Kota Mataram sekitar 400 ton per hari, baik itu sampah organik maupun yang nonorganik. Ahyar berharap kerja sama nantinya dapat mengurangi sampah dan juga menangani sampah secara langsung.
"Untuk penanganan persampahan sendiri, masyarakat Mataram sudah melaksanakannya yaitu dengan membentuk bank sampah. Pada prinsipnya kami berharap bisa kerja sama tentang masalah lingkungan hidup," kata Ahyar.
Duta Besar Denmark untuk Indonesia Rasmus A Kristensen mengatakan rombongan Denmark kemarin sudah bertemu dengan PLN regional NTB dan sudah mengunjungi TPA Kebun Kongok di Lombok Barat. Menurut Rasmus, kebutuhan energi yang semakin meningkat diharapkan penyediaan energi bisa dilaksanakan di tingkat pulau Lombok, tak hanya Mataram.
"Terlepas dari kegiatan yang sifatnya mengolah sampah menjadi energi, kegiatan-kegiatan lain dalam hal pengelolaan sampah juga dibutuhkan Kota Mataram," ujar Rasmus.
Rasmus menjelaskan, Denmark sudah bekerja sama dengan Jakarta dan beberapa kota di Indonesia dalam masalah pengolahan sampah.
"Ke depan kami ingin bekerjasama dengan Mataram, khususnya dalam bidang pengolahan sampah dan lingkungan karena kami sadar hal ini yang sangat dibutuhkan Mataram," kata Rasmus.