REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tiga penambang emas di areal Penambangan Emas Tanpa Ijin (PETI) di Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara tewas. Mereka tertimbun tanah longsor sekitar pukul 21.00 WITA, Selasa (26/2). Selain tiga orang tewas, diperkirakan lebih dari 60 orang tertimbun material longsoran tanah dan bebatuan di lokasi areal tambang rakyat itu.

"Hingga 27 Februari 2019 pukul 14.30 WITA, 17 korban berhasil dievakuasi yaitu tiga jiwa meninggal dan 14 orang selamat," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Rabu (27/2).

Ia menambahkan, diperkirakan 43 orang masih tertimbun longsor. Evakuasi terus dilakukan oleh tim SAR gabungan. Hingga kini ia menyebut evakuasi masih terus dilakukan walaupun di kondisi malam hari karena banyaknya korban tertimbun dan diperkirakan masih selamat.

Sebelumnya, pada saat puluhan orang sedang menambang emas di lokasi tersebut tiba-tiba tiang dan papan penyanggah lubang galian patah akibat kondisi tanah yang labil dan banyaknya lubang galian tambang. Kemudian sejak menerima informasi dari masyarakat, ia menyebut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bolmong langsung berkoordinasi dengan Basarnas Pos SAR Kotamobagu, Polsek Lolayan dan Koramil Lolayan untuk melakukan evakuasi korban tertimbun material longsoran.

Adapun petugas yang terlibat seperti tim reaksi cepat (TRC) BPBD Kabupaten Bolmong, Badan SAR Nasional (Basarnas) Pos SAR Kotamobagu, Polres Kotamobagu, Polsek Lolayan, Koramil Lolayan. Juga dari palang merah Indonesia (PMI), Rescue JRBM, dan masyarakat setempat dan penambang yang ada di lokasi. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika