REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru kampanye Jokowi-Ma'ruf Amin, Dedek Prayudi, memandang visi-misi calon presiden Joko Widodo adalah bentuk optimisme menyambut peluang bonus demografi. Sebagai demografer, ia pun merasa bangga karena Jokowi memahami tantangan di era bonus demografi.
"Itu tertuang secara komprehensif di dalam visi-misi yang disampaikan dalam Konvensi Rakyat di Sentul," ujar Dedek dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (26/2).
Mantan peneliti kebijakan United Nations Population Fund itu mengatakan terdapat sejumlah poin dari visi-misi Jokowi. Poin-poin itu menjawab dua tantangan fundamental bonus demografi, yakni pemberdayaan perempuan dan pemberdayaan pemuda.
"Pertama, Kartu Indonesia Pintar hingga bangku kuliah. Kedua, peningkatan kualitas pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan industri dan ekspansi badan-badan pelatihan. Ketiga, ekspansi, revitalisasi dan penguatan sentra-sentra digital dan membangun pembangunan SDM digital," jelas Dedek.
Dedek menilai tiga poin ini tergabung di dalam rangkaian skema pemberdayaan pemuda yang akan mendorong peningkatan kualitas SDM pemuda agar siap pakai. Hal itu sesuai kebutuhan zaman dan kompetitif.
Mengenai pemberdayaan perempuan, Dedek menyinggung dua program unggulan capres nomor urut 01, yakni program childcare atau penitipan dan pengasuhan anak secara masif. Ia mengatakan program ini akan mendorong kesetaraan dan kesempatan kerja antara perempuan dan laki-laki.
Di samping juga program-program modal usaha bagi perempuan seperti Mekar yang menurutnya akan dilipatkandakan jumlah penerimanya. Dia mengatakan pidato politik substantif dan penuh dengan gagasan konkret Jokowi membuat orasi-orasi berapi-api kubu Prabowo menjadi terdengar minim substansi, jadul dan mengambang.
Pilpres 2019 diikuti dua pasangan calon, nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.