Selasa 26 Feb 2019 13:51 WIB

Demam Berdarah Masih Menghantui DIY

Tidak ada korban meninggal dunia karena DBD di Yogyakarta.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Dwi Murdaningsih
Pasien demam berdarah dengue (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Pasien demam berdarah dengue (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terus mengalami peningkatan sejak awal 2019. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY per tanggal 22 Februari 2019, penderita DBD mencapai 455 kasus sejak awal Januari 2019.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengandalian Penyakit Dinkes DIY, Berty Murti ningsih memperkirakan, jumlah penderita DBD akan terus meningkat. Hal ini mengingat curah hujan yang masih sering terjadi.

Baca Juga

Hujan menyebabkan banyaknya genangan air. Sehingga, menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk penyebab DBD ini.

"Kemungkinan naik pasti masih ada. Iklim kita mendukung untuk perkembangbiakan nyamuk aedes. Sehingga memang di musim ini biasanya pasti naik," kata Berty kepada Republika.co.id, Selasa (26/2).

Kenaikan jumlah penderita DBD kali ini lebih tinggi dibandingkan tahun lalu di periode yang sama. Kenaikannya pun hampir dua kali lipat. Namun, Berty mengklaim kenaikan tersebut belum terlalu signifikan. Bahkan masih dalam batas wajar.

"Tahun lalu (2018) pada bulan yang sama (Januari hingga Februari) hanya ada 200-an kasus. Sekarang ini (angka penderita DBD) mau naik. Siklus DBD itu rata-rata di DIY, setiap lima tahun itu ada peak, setelah itu turun lagi. Terus naik lagi," kata Berty.

Penderita DBD tertinggi ada di Kabupaten Sleman dengan angka 130 kasus. Disusul dengan Bantul dengan 116 kasus, Gunungkidul 96 kasus, Kota Yogyakarta 81 kasus dan Kulon Progo sebanyak 32 kasus.

"Nihil korban meninggal," kata Berty.

Seperti diketahui, semakin meningkatnya penderita DBD, permintaan trombosit darah pun semakin tinggi. Palang Merah Indonesia Kota Yogyakarta pun terus menjaga pasokan trombositnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement