Senin 25 Feb 2019 16:10 WIB

Pembangunan JLS Jadi Prioritas Pemprov Jatim

Jalur penyambung seperti JLS itu sangat penting keberadaannya di Jatim.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Esthi Maharani
Pekerja memasang rel Kereta Api (KA) yang merupakan bagian dari pembangunan jalur ganda KA lintas selatan di Kota Madiun, Jawa Timur, Rabu (28/11/2018).
Foto: Antara/Siswowidodo
Pekerja memasang rel Kereta Api (KA) yang merupakan bagian dari pembangunan jalur ganda KA lintas selatan di Kota Madiun, Jawa Timur, Rabu (28/11/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS) akan terus dilanjutkan meski kepemimpinan Pemerintah Provinsi (pemprov) Jawa Timur (Jatim) telah beralih. Hal tersebut telah dipertegas Wakil Gubernur (Wagub) Jatim, Emil Dardak saat mengunjungi Kabupaten Malang, baru-baru ini.

"Yang jelas itu prioritas kita untuk lima tahun ke depan," kata Emil kepada wartawan.

Emil menegaskan, jalur penyambung seperti JLS itu sangat penting keberadaannya di Jatim. Terlebih dijadikan sebagai penghubung antardaerah, terutama di pesisir Selatan. Tingkat konektivitas di daerah-daerah tersebut jelas akan semakin dipermudah nantinya.

"Apalagi Malang ke Pacitan sebagai bagian dari koridor Jogja, Prigi, Blitar, Malang itu wilayah pengembangan strategis yang telah ditetapkan oleh Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah. Kita ingin itu lebih cepat lagi," ujar suami dari Arumi Bachsin ini.

Karena pentingnya jalur tersebut, Emil berjanji, pembangunannya akan diselesaikan dalam waktu cepat. Apalagi pembangunan jalan antara Malang dan Blitar diinformasikan masih ada 15 kilometer. Untuk itu, ia menargetkan pengerjaan di area Blitar dapat terlaksana di tahun ini.

"Tulungagung-Trenggalek juga. Kita mau petakan sisanya dan lihat sumber pendanaannya dari mana," tambah dia.

Hingga saat ini, Emil juga memastikan,  tidak ada lagi kendala untuk melanjutkan pembangunan JLS tersebut. Dalam hal ini termasuk telah dikeluarkannya Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH).

Meski demikian, pihaknya akan melakukan pengecekan kembali, termasuk ihwal pendanaan pembangunan. "Kan untuk tahap sekarang dari Bank Pembangunan Islam, Islamic Development Bank," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement