REPUBLIKA.CO.ID, KAJEN -- Pemerintah Kabupaten Pekalongan akan mencanangkan program zero kantong plastik di wilayahnya. Program tersebut akan dilaksanakan tahun ini.
"Tujuannya, agar kota santri bebas dari sampah plastik yang sulit terurai,'' kata Bupati Pekalongan Asip Kholbihi, dalam dialog interaktif di Rusun Mahasiswa Universitas Pekalongan (Unikal), Sabtu (23/2).
Dalam dialog tersebut, Asip tampil bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Sosiolog Imam Prasodjo.
Bupati mengaku optimitis program ini bisa berjalan, mengingat dalam prograp-program penataan lingkungan sebelumnya, juga bisa berlangsung dengan baik. ''Pada tahun 2016, Kota Pekalongan pernah menjadi kabupaten terkumuh di Jateng. Namun berkat kerja keras Pemkab, masyarakat serta lembaga pendukung, pada tahun 2018 Kabupaten Pekalongan meraih juara kedua dalam Lomba Habitat Tingkat Provinsi Jateng,'' kata dia.
Tak hanya program Zero Kantong Plastik, Asip juga menyatakan, pada tahun 2019 ini Pemkab Pekalongan akan melakukan program revitalisasi sungai. Untuk itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemkot Pekalongan, mengingat aliran sungai yang berhulu di wilayah Kabupaten Pekalongan, banyak yang bermuara di wilayah Kota Pekalongan.
''Jika sampah menggunung di sungai atau limbah batik banyak dibuang ke sungai, maka yang terkena dampak adalah warga di Kota Pekalongan,'' katanya.
Bupati Asip juga menyebutkan, dalam program kelestarian lingkungan, pada tahun 2018 lalu Pemkab Pekalongan mendapat bantuan dari Pemerintah Pusat senilai Rp 80 miliar. Dana tersebut, terkait dengan program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) yang dilaksanakan Pemkab Pekalongan.
''Tahun 2019 ini, kami juga mendapat anggaran Rp 40 miliar dari Bank Dunia untuk menyelesaikan masalah sampah di hulu sungai,'' kata Bupati.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dalam kesempatan itu menyatakan dukungannya terhadap rencana Pemkab Pekalongan terkait dengan upaya melestarikan kondisi lingkungan. ''Kami mendukung program zero kantong plastik. Untuk itu, para mahasiswa juga harus ikut menggalakkan budaya kebersihan, jangan sampai Indonesia menjadi negara kotor karena sampah,'' katanya