REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau melaporkan titik panas (hotspot) masih terpantau di Riau hingga Sabtu (23/2) malam.
Kepala Pelaksana BPBD Riau Edwar Sanger mengatakan, hingga Sabtu (23/2) pukul 18.00 WIB, satelit Noaa 18 (Sipongi KLHK) Pukul 16.00 WIB dengan tingkat kepercayaan 70 persen melaporkan lima titik hotspot di Sumatra.
"Rinciannya Sumatra Utara satu titik, Aceh satu, Riau tiga titik yaitu Bengkalis dua titik dan Siak satu titik," ujarnya, Ahad (24/2).
Sementara itu, dia menambahkan, di hari yang sama Satelit Terra / Aqua milik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pukul 16.00 WIB dengan tingkat kepercayaan lebih dari atau sama dengan 50 persen mendeteksi 21 titik. Rinciannya Kepulauan Riau (Kepri) tiga titik, Riau 18 titik yang tersebar di Bengkalis delapan, Siak enam, Pelalawan satu titik, dan Inhil tiga titik. Kemudian dengan tingkat kepercayaan yang lebih dari 70 persen yaitu sembilan titik yaitu Bengkalis dua titik, Siak lima titik, Pelalawan satu titik, dan Inhil satu titik.
"Sementara itu, perkiraan tingkat kemudahan terjadinya Kebakaran di wilayah Riau pada umumnya berada dalam kategori mudah-sangat mudah terbakar, sedangkan di sebagian Kecil wilayah Riau bagian Barat dan Selatan dalam kategori aman," katanya.
Edwar menambahkan, penguatan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga terus dilakukan yaitu menerjunkan satu helikopter Bell 412 (PK-DAS) dan bantuan dari dunia usaha Sinarmas yaitu dua helikopter. "Kemudian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bengkalis melakukan pemadaman lanjutan di Jalan Tok Jedi, Ds. Teluk Lecah, Kec. Rupat, Kabupaten Bengkalis. Kondisinya saat ini masih melakukan pendinginan, di beberapa titik di Desa Sri tanjung, Jalan Tunas muda dan Jalan H. Abdul Haris," katanya.