Sabtu 23 Feb 2019 23:15 WIB

JK Bicara Dugaan Intimidasi Wartawan di Munajat 212

JK menyebut mengintimidasi kepada siapa saja, termasuk wartawan adalah tindakan salah

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Karta Raharja Ucu
Wapres Jusuf Kalla Silaturahmi Gawagis Nusantara: Wakil Presiden RI Jusuf Kalla saat memberi sambutan di hadapan kiai muda dari berbagai daerah di Indonesia yang mengikuti Forum Silaturahmi Gawagis Nusantara di Hotel Wyndham Surabaya, Sabtu (23/2).
Foto: Dok Setwapres
Wapres Jusuf Kalla Silaturahmi Gawagis Nusantara: Wakil Presiden RI Jusuf Kalla saat memberi sambutan di hadapan kiai muda dari berbagai daerah di Indonesia yang mengikuti Forum Silaturahmi Gawagis Nusantara di Hotel Wyndham Surabaya, Sabtu (23/2).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Presiden RI Jusuf Kalla merespon kekerasan dan intimidasi terhadap jurnalis pada acara Munajat 212 di Lapangan Monas, Jakarta, Kamis (21/2) malam. Menurut JK, tindakan intimidasi tidak pernah dibenarkan dengan alasan apa pun.

"Mengintimidasi kepada siapa saja, wartawan kepada yang lain-lain, kepada masyarakat, tentu salah," ujar JK saat ditemui di forum silaturahim kiai muda di Surabaya, Sabtu (23/2).

Baca Juga

Namun JK menilai tentu ada proses hukum atas tindakan tersebut. Ia menyerahkan proses tersebut kepada pihak yang berwenang.

"Jadi tentu ada hukumnya. Ya jalankan sajalah," kata JK.

Sebelumnya, kekerasan dan intimidasi terhadap jurnalis kembali terjadi dan kali ini dialami oleh jurnalis Detik.com dan CNN Indonesia TV yang melakukan peliputan acara Munajat 212 di Lapangan Monas, Jakarta, Kamis (22/2) malam. Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat AKBP Tahan Marpaung mengatakan pihaknya telah menerima laporan tindak kekerasan dan itimidasi tersebut semalam.

Laporan tersebut kata dia, telah diterima dan segara diproses oleh penyidik.

“Benar laporan sudah kami terima tapi dia (korban) belum diperiksa, mestinya kemarin (malam) kan harus diperiksa, saya kurang tahu alasannya mungkin kecapean kali ya, tapi nanti saya akan cari tahu kalau dari visum, nanti saya tanyakan,” kata Tahan melalui sambungan telepon dengan Republika.co.id, Jumat (23/2).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement