Sabtu 23 Feb 2019 13:22 WIB

Pemkab Gratiskan Layanan Mobil Penjemputan Pasien DBD

Pemda terapkan layanan satu managemen penanganan DBD yang dipusatkan di RSUD Komodo.

Nyamuk Aedes Aegypti penyebab DBD.
Foto: dinsos.jakarta.go.id
Nyamuk Aedes Aegypti penyebab DBD.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), menyediakan layanan gratis mobil-mobil penjemput pasien yang terserang penyakit Demam Berdarah Dangue (DBD) di pemukiman warga setempat. Layanan itu untuk mempercepat penanganan penyakit DBD agar tidak menular di pemukiman warga di Kota Labuan Bajo dan sekitarnya.

"Semua mobil di rumah sakit, dari Pemda, maupun mobil Brimob kami siapkan secara gratis untuk menjemput warga yang diketahui terserang DBD," kata Wakil Bupati Manggarai Barat Maria Geong kepada Antara ketika dihubungi dari Kupang, Sabtu (23/2).

Baca Juga

Warga yang diketahui terserang DBD, lanjutnya, langsung dijemput dan dibawa ke rumah sakit milik pemeritah daerah, yakni RSUD Komodo, untuk mendapat perawatan secara intensif. Mobil-mobil ini siaga dari pagi sampai malam, bahkan warga yang tidak mau dibawa ke rumah sakit, agak dipaksakan sehingga tidak mengakibatkan kematian.

Maria menjelaskan selama Januari-22 Februari 2018, jumlah kasus DBD di daerah itu tercatat 452 kasus dengan jumlah korban meninggal lima orang. Untuk itu, pemerintah setempat memprioritaskan pada aspek kecepatan penanganan bagi warga yang terindikasi atau positif terkena penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti itu.

"Jadi penanganannya memang harus cepat karena penyakit DBD ini kan tidak ada obatnya," katanya.

Selain layanan penjemputan pasien, pihaknya juga mengutamakan kecepatan penanganan di RSUD Komodo dengan mengerahkan semua tenaga medis dari Puskesmas-Puskesmas yang tidak padat pelayanannya. Pemerintah Manggarai Barat telah menerapkan layanan satu managemen penanganan DBD yang dipusatkan di RSUD Komodo.

"Jadi semua penanganan pasien kami pusatkan di RSUD Komodo, kalau penuh baru dialihkan ke puskesmas. Kami juga mengisolasi area sekitar dengan pengasapan untuk menghilangkan jentik nyamuk," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement