Jumat 22 Feb 2019 23:15 WIB

Angin dan Udara Panas Picu Munculnya Titik Api

Manggala Agni KLHK Daops Dumai akan terus berupaya semaksimal mungkin.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Muhammad Hafil
Warga melintas di jalan yang berkabut asap dari kebakaran hutan dan lahan di Kota Dumai, Dumai, Riau, Jumat (15/2/2019).
Foto: Antara/Aswaddy Hamid
Warga melintas di jalan yang berkabut asap dari kebakaran hutan dan lahan di Kota Dumai, Dumai, Riau, Jumat (15/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di Dumai, Provinsi Riau, terus dilakukan pemadaman dan pendinginan (mopping up) hingga hari ini. Tim gabungan menyisir asap yang masih ada dan tak menutup kemungkinan cuaca panas dan angin kencang di sana membuat api akan hidup kembali.

"Hari ke-14, Manggala Agni KLHK Daops Dumai saat ini melanjutkan melakukan mopping up ke TKP. Tim menyisir asap-asap yang masih ada," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, saat dikonfirmasi, Jumat (22/2).

Baca Juga

Sutopo menerangkan,dengan cuaca panas dan angin kencang di wilayah lokasi kebakaran, kemungkinan api akan dapat hidup kembali. Hal itu juga mengingat masih banyak bahan bakar yang ada di lokasi yang terbakar.

"Manggala Agni KLHK Daops Dumai akan terus berupaya semaksimal mungkin agar api benar-benar padam," jelas Sutopo.

Lokasi mopping up ini berada di Jalan Parit III, RT 07, Kelurahan Bangsal Aceh, Kecamatan Sei Sembilan, Kota Dumai, Provinsi Riau. Jenis tanah di lokasi yang terbakar adalah tanah gambut dengan vegetasi yang terbakar adalah lahan sawit dan semak belukar.

"Personel yang diturunkan dua tim Manggala Agni KLHK Daops DUmai 16 orang, Polri dan TNI, BPBD Kota Dumai, pihak kelurahan, Regdam Dinas, RPK PT RUJ," ungkapnya.

Proses mopping up ini menggunakan setidaknya lima unit mobil angkut. 10 unit sepeda motor. Untuk mesin pemadam yang digunakan, ada total delapan mesin milik masing-masing pihak yang terlibat dalam mopping up ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement