REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau sudah mengarah ke Malaysia, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan belum mendapatkan informasi mengenai kabar tersebut.
“Sejauh yang kami terima dari tim kami yang berada di lapangan, belum ada laporan mengenai itu (asap ke Malaysia),” kata Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lingkungan KLHK, Raffles, saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (22/2).
Pihaknya meminta agar informasi terkait asap karhutla yang mengarah ke Malaysia itu perlu dicek terlebih dahulu. Menurutnya, KLHK enggan mengomentari informasi tersebut dan membantah apabila asap telah mengarah ke Malaysia.
Dia menjelaskan, jika asap karhutla di Riau memang mengarah ke Malaysia, tim patroli dari sejumlah satuan yang berada di lapangan akan memberikan laporan kepada KLHK. Sehingga hal itu, kata dia, dapat didiskusikan untuk menimbang langkah-langkah selanjutnya.
“Kami ada 135 orang yang terjun ke lapangan, beserta beberapa helikopter juga untuk memantau titik-titik asap serta penyebarannya,” katanya.
Sejauh ini, KLHK tetap berfokus kepada penanganan karhutla dengan berupaya mencari serta menindak para pelaku oknum karhutla. Selain itu, imbauan kepada masyarakat mengenai bencana asap di Riau terus diberikan guna memastikan kenyamanan masyarakat sekitar.
Sebelumnya diketahui, karhutla terjadi di Riau pada beberapa waktu lalu. Kabut asap akibat bencana karhutla itu paling berdampak di Kecamatan Rumpat, Kabupaten Bengkalis. Sementara itu, Kecamatan Rumpat merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan Malaysia.