Jumat 22 Feb 2019 14:36 WIB

Longsor Ancam Rumah Warga di Sukabumi

Warga tetap diminta waspada karena intensitas hujan diperkirakan masih tinggi.

Rep: Riga Iman/ Red: Indira Rezkisari
 Ilustrasi tanah longsor.
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Ilustrasi tanah longsor.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sebanyak dua unit rumah warga di Kelurahan Selabatu, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi diterjang longsor Kamis (21/2) sore. Bencana tersebut terjadi setelah hujan mengguyur dari Kamis siang hingga sore.

Lokasi bencana tepatnya terjadi di Kampung Kabandungan RT 07 RW 06, Kelurahan Selabatu, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi. ''Longsoran ini mengancam belakang rumah Mak Een (90 tahun) yang ditinggali 5 jiwa,'' ujar Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi Zulkarnain Barhami kepada wartawan Jumat (22/2).

Baca Juga

Menurut dia, bencana itu merusak peralatan dapur senilai kurang lebih Rp 500 ribu. Beruntung bencana tersebut tidak menimbulkan korban jiwa baik luka-luka maupun meninggal dunia.

Longsor dengan dimensi lebih 4x5 meter ini juga kata Zulkarnain mengancam rumah Didin (60). Bilik bagian belakang rumahnya terkena oleh tumpahan material longsor.

Zulkarnain menuturkan, warga tetap diminta waspada karena intensitas hujan diperkirakan masih tinggi. Pada Kamis malam Satgas PB BPBD di lapangan membersihkan material yang jatuh ke bawah dan menutup bagian longsoran dengan terpal. Langkah ini dilakukan supaya tidak tergerus oleh hujan untuk penanggulangannya.

Di sisi lain kejadian bencana di Kota Sukabumi mengalami tren peningkatan. Sebabnya hingga pertengahan Februari 2019 jumlah bencana di Kota Sukabumi telah mencapai 56 kejadian.

''Dari catatan terakhir jumlah bencana mengalami tren meningkat,'' ujar Kepala Unsur Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Asep Suhendrawan. Di mana hingga 13 Februai 2019 tercatat sebanyak 56 kejadian bencana.

Jenis bencana yang mendominasi kata Asep adalah longsor dan banjir. Sementara yang lainnya adalah kebakaran dan cuaca ekstrem.

Menurut Asep, dominasi bencana banjir dan longsor karena tingginya intensitas hujan. Sehingga mengakibatkan bencana banjir dan longsor yang merata di tujuh kecamatan Sukabumi.

Puluhan bencana ini ungkap Asep sudah ditangani oleh petugas BPBD. Penanganan dikoordinasikan dengan instansi terkait lainnya dan aparat kewilayahan baik camat serta lurah.

Asep menuturkan, upaya mengatasi bencana ini cepat dilakukan karena Kota Sukabumi telah menetapkan status siaga bencana longsor dan banjir sejak 1 Desember 2018 lalu hingga 31 Mei 2019 mendatang. Sehingga ketika terjadi bencana maka dengan cepat ditangani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement