REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah situs pengecekan fakta atas berbagai peristiwa, cekfakta.com, telah diretas pada Selasa (19/2) malam pascadebat kedua Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019.
"Kami belum tahu siapa peretasnya dan apa motifnya. Yang jelas, peristiwa ini terjadi dua hari setelah kami dan 24 media online terkemuka nasional, melakukan 'live factchecking' atas debat capres di kantor Google Indonesia, pada Ahad (17/2)," kata salah satu pengelola situs Cekfakta.com, Wahyu Dhyatmika saat dikonfirmasi, di Jakarta, Rabu (20/2) malam. Ia mengaku pihaknya baru mengetahui diretas pada Selasa (19/2) sore setelah mendapatkan komplain di media sosial.
"Kami langsung cek dan benar saja bahwa admin kami tidak bisa masuk (ke situs CekFakta.com)," ujarnya. Pihak peretas mengubah situs dengan menampilkan video hantu yang ada di YouTube.
Dia mengatakan bahwa proses pemulihan situs ini dibantu oleh admin IDWebhost dan programer dari Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo)."Saat ini sudah diatasi. Sejak kemarin malam, dengan bantuan pengelola domain IDWebHost dan programmer Mafindo, kami sudah mengambil alih kembali akun kami yang dibajak 'hacker' (peretas)," kata Wahyu, yang juga Pemimpin Redaksi Tempo.co.
Wahyu menyebutkan bahwa peretas menggunakan nama Elliot Alderton dengan alamat surel [email protected]. Hingga saat ini belum ada pihak yang bertanggung jawab terhadap peretasan situs. Selain itu, belum dapat dipastikan pihak yang melakukan aksi peretasan, atau siapa pihak yang dirugikan terkait pemberitaan cekfakta.com