Kamis 21 Feb 2019 07:03 WIB

Kesepakatan-Kesepakatan Arab Saudi dan India

Arab Saudi membidik investasi 100 miliar dolar AS di India dalam dua tahun.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Elba Damhuri
Presiden India Narendra Modi menyambut Pangeran Muhammad bin Salman di Bandara.
Foto:

Bahas terorisme

MBS mengatakan, terorisme adalah masalah yang umum bagi India. Oleh karena itu, dia berjanji, Saudi siap menjalin kerja sama intelijen dengan India.

"Mengenai masalah ekstremisme dan terorisme yang menjadi keprihatinan bersama, kami akan menjalin kerja sama dengan India dalam segala bidang termasuk kerja sama intelijen," ujar MBS dalam konferensi pers bersama Modi.

Saudi dan India telah sepakat bahwa terorisme tidak boleh didukung dalam bentuk apa pun dan keduanya harus menekan negara-negara yang mendukung teror. "Mengakhiri dukungan kepada kelompok-kelompok teror dan menghukum mereka adalah hal yang penting. Saya senang Arab Saudi setuju dengan India dalam hal ini," ujar Modi dikutip NDTV.

MBS berkunjung ke India setelah beberapa hari terjadi serangan bom di wilayah Kashmir, dan menewaskan 44 polisi paramiliter India. Serangan itu diklaim oleh kelompok militan yang berbasis di Pakistan.

Sebelumnya, MBS telah bertemu dengan Presiden India Ram Nath Kovind, di Istana Presiden, Delhi. Dalam pertemuan tersebut, MBS mengatakan, Riyadh ingin mempertahankan dan meningkatkan hubungan bilateral dengan Delhi.

"Dengan kepemimpinan presiden dan perdana menteri, saya yakin kita dapat menciptakan hal-hal yang baik untuk Arab Saudi dan India," ujar MBS, dilansir Asia News International.

MBS menggambarkan masyarakat India sebagai teman bagi Saudi. Sebab, mereka telah membantu membangun Arab Saudi selama 70 tahun.

Menurut India Today, kedua pemimpin juga membahas tentang peningkatan hubungan pertahanan, termasuk mengadakan latihan angkatan laut bersama. Hubungan antara India dan Arab Saudi telah menguat sejak Modi mengunjungi Riyadh pada 2016.

Kedatangan Modi pada waktu itu yakni untuk menandatangani nota kesepahaman (MoU) mengenai kerja sama intelijen yang terkait dengan pencucian uang dan pendanaan terorisme. (reuters/ap ed: yeyen rostiyani)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement