REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Pemkot Cirebon akan segera mencanangkan program Clean and Gold. Program penukaran sampah dengan emas itu dimaksudkan untuk mengatasi persoalan sampah di tengah masyarakat.
Wakil Wali Kota Cirebon, Eti Herawati, menyebutkan, sampah yang dihasilkan warga Kota Cirebon ada di kisaran 1.000 hingga 1.200 meter kubik per hari. Dengan besarnya volume sampah tersebut, Pemkot Cirebon tidak bisa berjalan sendiri.
Untuk itu, Eti mengapresiasi langkah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan PT Pegadaian dalam program Clean and Gold. Dia menilai, program tersebut akan sangat membantu dalam pengelolaan sampah di Kota Cirebon. Program itu rencananya akan dicanangkan paling lambat pada April 2019.
"Kami memang tidak bisa bekerja sendiri. Butuh komitmen bersama untuk bisa mengatasi persoalan sampah di Kota Cirebon," kata Eti, saat sosialisasi program Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), di Kantor OJK Cirebon, Rabu (20/2).
Eti menyebutkan, visi dan misi pemerintah Kota Cirebon saat ini adalah bersih, hijau dan tertib. Namun, untuk mewujudkannya,diperlukan banyak pembenahan, termasuk dalam masalah sampah.
Saat ini, lanjut Eti, di Kota Cirebon sudah ada 18 RW yang memiliki bank sampah. Kedepan, bank sampah itu akan berperan untuk menukar sampah menjadi emas dengan pendampingan dari PT Pegadaian.
Namun, Eti mengakui, jumlah 18 bank sampah itu masih sangat jauh dari kata cukup. Sebab, jumlah RW di Kota Cirebon ada 248 RW.
Eti berharap, setiap RW bisa mendapatkan sosialisasi tentang cara mengelola sampah di lingkungan masing-masing. Selain bisa mengatasi persoalan sampah, hal itu juga bisa membuat masyarakat memperoleh nilai tambah dari sampah yang mereka hasilkan.
Sementara itu, Kepala OJK Cirebon, M Lutfi, menerangkan, kegiatan Clean and Gold itu merupakan konsep dari TPAKD. Dalam program itu, nantinya tim dari pegadaian akan mendampingi 18 bank sampah yang sudah ada di Kota Cirebon.
Dalam program tersebut, warga menyetorkan sampah yang sudah dipilah dan bernilai ekonomis kepada bank sampah. Sebagai bukti dan pengadministrasiannya, mereka akan mendapatkan buku tabungan yang disediakan oleh Pegadaian. Yang dicatat dalam buku tabungan itupun nilai emas yang ditabungkan pada hari tersebut.
"Jika bank sampah itu ada di semua RW, maka permasalahan sampah akan teratasi," kata Lutfi.