REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri menyampaikan sambutannya dalam acara penandatanganan perjanjian kerja sama Balai Latihan Kerja (BLK) berbasis komunitas pesantren di Hotel Sahid, Rabu (20/2). Dalam kesempatan yang dihadiri ribuan warga pesantren itu, Hanif mengaku "kaget" dengan komitmen Presiden Jokowi untuk membangun keterampilan santri.
Hanif menyampaikan, setelah pemerintah membangun 50 Balai Latihan Kerja (BLK) pesantren di tahun 2017 dan 75 unit BLK di tahun 2018, tahun ini pemerintah menargetkan untuk membangun 1.000 unit lagi. Angkanya bahkan dinaikkan jadi 3.000 unit BLK di tahun 2019. BLK yang dibangun memberikan pelatihan bagi para santri, sesuai kebutuhan industri di sekitar Ponpes.
"Jadi kalau kaidah ushul fiqh, tidak boleh meninggalkan yang sudah jelas untuk memburu yang tidak jelas. Tidak boleh meninggalkan yang sudah nyata untuk memburu yang masih di angan-angan," kata Hanif yang juga disaksikan Presiden Jokowi, Rabu (20/2).
Hanif sendiri tidak menjelaskan apa maksud pernyataannya tersebut. Namun dirinya juga meminta hadirin yang hadir untuk mendoakan Jokowi agar bisa memimpin bangsa Indonesia dengan baik.
"Rp 1 miliar per titik (pesantren) mencakup gedung workshop. Bantuan peralatan lengkap. Selama dua tahun akan difasilitasi dan dampingi menuju industri," katanya.