Selasa 19 Feb 2019 16:52 WIB

Waspada, Beberapa Wilayah Masih Berpotensi Gelombang Tinggi

Gelombang tinggi untuk tiga hari ke depan mulai Selasa (19/2) hingga Jumat (22/2)

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Seorang warga melintas di dermaga tempat wisata kuliner yang rusak akibat diterjang gelombang tinggi di pesisir pantai Kota Kupang, NTT beberapa waktu lalu
Foto: Antara/Kornelis Kaha
Seorang warga melintas di dermaga tempat wisata kuliner yang rusak akibat diterjang gelombang tinggi di pesisir pantai Kota Kupang, NTT beberapa waktu lalu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meluncurkan peringatan dini gelombang tinggi untuk tiga hari ke depan mulai Selasa (19/2) hingga Jumat (22/2). Kepala Bagian Humas BMKG Akhmad Taufan Maulana mengatakan, terpantau adanya sirkulasi Eddy di Samudra Hindia barat Aceh dan Selat Karimata.

Pola angin di utara Indonesia umumnya dari arah Utara - Timur dengan kecepatan angin berkisar antara 4 - 25 knot, sedangkan di selatan wilayah Indonesia umumnya dari arah Barat - Utara dengan kecepatan angin berkisar antara 4 - 20 knot. Kemudian kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Sulawesi, Perairan Kep. Sangihe - Talaud, Laut Maluku, Perairan Halmahera, dan Laut Arafuru bagian timur. Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di wilayah-wilayah tersebut.

Baca Juga

"Beberapa wilayah berpotensi terkena gelombang tinggi 1,25-2,5 meter (sedang), yaitu Perairan Utara Sabang, Perairan Sabang-Banda Aceh, Perairan Barat Aceh hingga Kep. Mentawai, Perairan Bengkulu hingga Barat Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatra, Selat Sunda bagian Selatan," katanya saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (19/2).

Kemudian, dia melanjutkan, di Perairan Selatan Pulau Jawa hingga Pulau Sumbawa, Selat Bali-Selat Lombok-Selat Alas bagian Selatan, Perairan Selatan P. Sumba-P. Sawu, Perairan Kupang-P. Rote, Laut Sawu, Samudra Hindia Selatan hingga Nusa Tenggara Timur (NTT), Laut Timor Selatan NTT, Laut Natuna Utara. Kemudian Perairan Utara Kep. Natuna, Selat Makassar bagian Tengah hingga Utara, Laut Sulawesi bagian Barat, Perairan Kalimantan Utara, Perairan Bitung-Manado, Laut Maluku bagian Selatan, Laut Maluku, dan Laut Arafuru.

"Kemudian waspada untuk beberapa wilayah berpotensi juga terkena gelombang tinggi 2,5-4 meter di antaranya Laut Sulawesi bagian Tengah, Laut Sulawesi bagian Timur, Laut Maluku bagian Utara, Perairan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud, Perairan Utara Halmahera, Laut Halmahera, Perairan Timur Halmahera, Samudra Pasifik Utara Halmahera," ujarnya.

Kemudian di Perairan Raja Ampat-Sorong bagian Utara, Perairan Manokwari bagian Utara, dan Samudra Pasifik Utara Papua Barat hingga Papua. Tingginya gelombang dalam beberapa hari ke depan membuat BMKG meminta untuk memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran yaitu perahu nelayan dengan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter, Kapal Tongkang dengan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter, kapal Ferry dengan kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter, dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar dengan kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.

"BMKG mengimbau kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi serta wilayah pelayaran padat agar tetap selalu waspada," ujarnya.

Sebelumnya BMKG mengingatkan fenomena super snow moon yang menyebabkan pasang maksimum air laut di beberapa wilayah termasuk Jakarta, Selasa (19/2).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement