Selasa 19 Feb 2019 16:35 WIB

JK Jelaskan Kritiknya Soal LRT dan Trans Sulawesi

JK memastikan pemerintahan berjalan dengan kompak.

Wakil Presiden Jusuf Kalla saat diwawancarai wartawan di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (19/2).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat diwawancarai wartawan di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (19/2).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang juga selaku ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin membantah anggapan dirinya tidak kompak dalam pemerintahan. Itu setelah, pernyataan yang ia lontarkan terkait pembangunan infrastruktur seperti Light Rail Transit (LRT) yang dibangun melayang (elevated) hingga pembangunan Trans Sulawesi.

JK memastikan pernyataannya tersebut telah disesuaikan dengan konteks saat ia berbicara. Ia mengungkap, kritikan pembangunan LRT tersebut disampaikannya beberapa lalu, di depan para konsultan pembangunan yang memegang peranan dalam pembangunan di Indonesia.

Baca Juga

"Saya kalau menganggap sesuatu tidak sesuai ya saya ngomong. Tapi dalam konteksnya perhatikan, waktu saya bicara LRT itu di muka para konsultan. Saya sampaikan ke anda semua konsultan harus berpikir jernih, jangan membiarkan over investasi dari yg tidak seharusnya," ujar JK saat diwawancarai wartawan di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (19/2).

Menurut JK, dilihat dari sisi efiensi, LRT yang dibangun di bawah, jauh lebih efisien dibandingkan LRT yang dibangun melayang. Karenanya, ia berharap para konsultan bisa objektif dalam memberikan masukan pembangunan infrastruktur.

Ia melanjutkan, begitu juga kritikannya terkait pembangunan kereta Trans Sulawesi yang kurang efisien untuk angkut penumpang dan barang. Menurut JK, akan lebih baik jika kereta Trans Sulawesi untuk keperluan industri.

Meski demikian, JK memastikan kritikan yang ia lontarkan bukan berarti ia tidak mendukung perintahan Kabinet Kerja.

"Untuk kebaikan, saya bicara menurut pikiran saya yang benar. Saya kritik itu juga kemudian langsung kasih solusi, bukan asal kritik," katanya.

Ia juga meyakini, kritikan tersebut tidak akan menurunkan elektabilitas Jokowi di Pemilihan Presiden 2019.

"Ah tidak, justru mungkin akan naik, karena berati pemerintah memperhatikan harus efisien. Kalau pemerintah boros justru turun elektabilitas pemerintah dalam hal ini Pak Jokowi. Tapi karena kita akan mengubah jadi efisien akan bisa naIk. Jangan lupa itu," katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement