REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cawapres 02 Sandiaga Uno menilai, sejumlah apresiasi yang dilontarkan capres 02 Prabowo Subianto ke capres 01 Joko Widodo saat debat capres pada Ahad (17/2) lalu justru berdampak positif pada elektoral Prabowo. Meski, sebagian kalangan menilai, Prabowo seharusnya meladeni 'serangan-serangan' Jokowi saat debat.
"Berdampak positif menurut saya bagi masyarakat yang belum menentukan pilihan," ujar Sandiaga di Pusat Media Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandi, Jakarta, Senin (1872).
Dalam debat kedua bertemakan Energi, Sumber Daya Alam, Pangan, Lingkungan Hidup dan Infrastruktur itu, Prabowo tercatat enam kali mengapresiasi kinerja Jokowi. Sandi mengatakan, sebelum debat dirinya sempat memberi masukan pada Prabowo agar mengapresiasi hal baik yang telah dilakukan pemerintah sebelumnya.
"Itu merupakan The Real Prabowo, baik ya diapreasiasi, yang harus dikoreksi yang perlu dikoreksi jangan diartikan itu pesismis kalau dia ingin koreksi, karena dia cinta Indonesia potensi Indonesia besar maka yang harus dikoreksi," kata Sandi.
Sandi pun menyinggung soal serangan personal Jokowi ke Prabowo soal kepemilikan tanah seluas 220 ribu hektare. Sandiaga mengakui, sikap Prabowo yang tidak menyerang balik Jokowi membuat 'gemas' pendukung Paslon 02. Pasalnya, kata Sandiaga, para pendukung menginginkan agar Prabowo menyerang balik Jokowi.
Namun, Sandi menyatakan bahwa Prabowo ingin menciptakan pemilu yang sejuk, dan damai tanpa saling serang. Sehingga serangan balik ke personal disebutnya tidak akan dilakukan Prabowo.
"Itu yang menjadi landasan Pak Prabowo tak mau menyerang dan menyudutkan," ujar Sandiaga.