Selasa 19 Feb 2019 07:34 WIB

Anies Terima Laporan Fit and Proper Test Cawagub DKI

Dua nama cawagub DKI sudah diterima tapi belum diketahui Anies.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Andri Saubani
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Foto: Republika/Mimi Kartika
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah menerima laporan fit and proper test calon wakil gubernur (cawagub) DKI. Menurutnya, ia menerima laporan terkait dua nama yang sudah disepakati, namun mengaku belum mengetahui kedua nama tersebut.

"Sudah konklusif yang menyepakati dua nama kemudian mereka akan mengirimkan mudah-mudahan sebelum akhir pekan selesai saat ini," ujar Anies usai kunjungannya ke Apartemen Lavande, Jakarta Selatan, Senin (18/2) malam.

Ia masih menunggu surat resmi yang ditandatangani DPD dan DPP Partai Gerindra serta PKS. Anies mengatakan, dua nama cawagub akan diusulkan dan diputuskan menjadi wagub oleh DPRD DKI Jakarta melalui rapat paripurna.

"Mudah-mudahan pekan depan mudah-mudahan sudah bisa diproses di DPRD," lanjut Anies.

Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta M Taufik menjelaskan, pertemuan dengan Anies hanya menjelaskan mengenai proses penentuan cawagub oleh Gerindra dan PKS. Ia mengatakan, kepada Anies bahwa fit and proper test telah selesai dilaksanakan dan diserahkan ke DPP.

"Kami melaporkan hasil pembahasan kami berdua berkaitan dengan hasil fit and proper. Saya jelaskan pada Pak Anies bahwa fit and proper sudah selesai, sekarang hasilnya kita serahkan kepada DPP untuk menentukan dua dari tiga nama," jelas Taufik di DPRD DKI, Jakarta Pusat, Senin.

Ia mengatakan, pertemuan dengan Anies dilakukan tertutup Senin pagi. Taufik menyebut, proses selanjutnya akan berkirim surat kepada Anies setelah menerima dua dari tiga nama cawagub DKI. Ia berharap, Anies segera meneruskan surat itu kepada DPRD DKI.

"Karena bersurat pada Pak Gubernur, saya minta Pak Gubernur untuk melanjutkan surat itu kepada DPRD. Kemudian, Pak Anies tanya kapan kira-kira. Itu yang saya bilang minggu ini. Saya kira karena kita juga khawatir, enggak boleh lama di gubernur," jelas Taufik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement