Senin 18 Feb 2019 22:34 WIB

Dua Sepeda Motor di Temanggung Dibakar Orang tak Dikenal

Kejadian pembakaran kendaraan bermotor bukan pertama kali di Jawa Tengah.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Muhammad Hafil
Pemilik kendaraan menunjukkan sepeda motor yang dibakar orang tidak dikenal di Desa Sampangan, Gajah Mungkur, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (2/2/2019). Teror pembakaran kendaraan baik roda dua maupun roda empat oleh orang tidak dikenal selama Januari 2019 yang tercatat Polda Jateng hingga Sabtu (2/2/2019) yaitu 22 kejadian di Kota Semarang, Kabupaten Semarang dan Kabupaten Kendal.
Foto: Antara
Pemilik kendaraan menunjukkan sepeda motor yang dibakar orang tidak dikenal di Desa Sampangan, Gajah Mungkur, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (2/2/2019). Teror pembakaran kendaraan baik roda dua maupun roda empat oleh orang tidak dikenal selama Januari 2019 yang tercatat Polda Jateng hingga Sabtu (2/2/2019) yaitu 22 kejadian di Kota Semarang, Kabupaten Semarang dan Kabupaten Kendal.

REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Dua sepeda motor milik Sungkono (53 tahun) warga Dusun Kalisalam, Desa Ketitang, Jumo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah dibakar orang tidak dikenal. Kejadian itu terjadi pada Senin (18/2) dini hari.

Beruntung pembakaran sepeda motor tersebut langsung diketahui pemiliknya. Sehingga, api tidak merambat ke rumah korban, meskipun kedua sepeda motor itu sudah hangus.

Baca Juga

Sungkono menuturkan saat kejadian itu dirinya sedang di dalam rumah. Meskipun sudah pukul 02.00 WIB, dirinya belum sepenuhnya terlelap dalam tidur sehingga saat kedua sepeda motor yang diparkir di teras rumah dibakar oleh orang tidak dikenal, ia  langsung mengetahui dan berusaha memadamkannya. "Memang sudah dini hari, tetapi beruntung saya masih terjaga," katanya.

Ia mengaku sangat kaget saat pertama kali melihat ada kobaran api di depan rumahnya. Dirinya tidak menyangka jika kobaran api tersebut berasal dari kedua sepeda motor miliknya yang diparkir di teras rumah.

"Siapa yang tidak kaget, kobaran api dari kedua sepeda motor itu cukup besar. Saya sempat khawatir kalau api itu merambat ke rumah," katanya.

Mengetahui kejadian itu, Sungkono langsung membangunkan istrinya, Surati (43) dan anak menantunya Risman Suciyono (33) serta anaknya Rina Setiyanti (23). Mereka pun  memadamkan api yang membakar sepeda motor tersebut.

"Begitu saya keluar dan memeriksa kejadian itu, kemudian saya langsung membangunkan semua isi rumah untuk memadamkan api, takutnya kalau sampai membesar dan merambat ke rumah kami," katanya.

Sungkono menuturkan, api yang membakar kedua sepeda motor tersebut bisa dipadamkan sekitar pukul 02.30 WIB, namun dirinya masih merasa syok berat dengan kejadian tersebut. "Meskipun sudah padam, kami sekeluarga merasa syok dan terancam," katanya.

Sungkono menyampaikan dua sepeda motor itu memang tidak pernah masuk rumah. Satu sepeda motor miliknya dan satunya lagi titipan tetangga.

Ia mengatakan kejadian itu langsung dilaporkan ke Polsek Jumo dan saat ini polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara dan memasang garis polisi. "Jam 06.00 WIB saya laporkan kejadian itu ke Polsek Jumo, sekarang sudah dipasang garis polisi," katanya.

Pihak kepolisian masih menyelidiki kasus tersebut. Namun, belum bisa memberikan keterangan terkait kebakaran dua sepeda motor tersebut. 

Pekan lalu, Kepolisian tengah mendalami bahan bakar yang digunakan untuk membakar kendaraan di Jawa Tengah. Dari 28 titik tempat kejadian perkara (TKP), pola kejahatan dan bahan bakar yang digunakan sama.

"Laboratorium forensik (Labfor) Inafis mencari rekam jejak-jejak yang ditinggalkan pelaku. Seperti bahan bakar. Dari beberapa TKP itu menggunakan satu jenis bahan bakar," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Dedi Prasetyo, di PTIK, Jakarta Selatan, Selasa (12/2).

Dedi juga menyampaikan, tim Labfor Inafis Polri juga tengah menganalisa beberapa CCTV yang sudah didapatkan oleh tim satuan tugas (satgas) yang bekerja di sana. Terkait ada atau tidaknya sidik jari yang ditemukan, tim Inafis juga sedang melakukan pendalaman atas hal tersebut.

"Polanya sudah dapat. Dari 27 TKP polanya sama dan bahan bakar yang digunakan sama," jelas Dedi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement