Senin 18 Feb 2019 20:18 WIB

Sandiaga Kurang Percaya Isu Jokowi Pakai Earpiece Saat Debat

Jokowi dituding menggunakan alat bantu earpiece saat debat kedua capres.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Andri Saubani
Cawapres 02 Sandiaga Uno berbicara soal evaluasi Debat Kedua di Pusat Media Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandi, Jakarta, Senin (18/2).
Foto: Republika/Arif Satrio Nugroho
Cawapres 02 Sandiaga Uno berbicara soal evaluasi Debat Kedua di Pusat Media Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandi, Jakarta, Senin (18/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cawapres 02 Sandiaga Uno mengaku tidak begitu percaya dengan isu penggunaan alat bantu earpiace oleh capres 01 Joko Widodo (Jokowi) saat debat capres pada Ahad (17/2) lalu. Sandiaga pun enggan mengomentari lebih lanjut isu tersebut.

"Saya tidak yakin ya, dan walaupun teknologi itu ada, tapi kan itu dilarang olah KPU, alat-alat bantu seperti itu. Jadi saya rasa itu tak harus ditanggapilah," kata Sandiaga Uno di Pusat Media Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Jakarta, Senin (18/2) malam.

Sandi justru berpikiran positif bahwa kedua paslon telah memiliki komitmen dan integritas, secara jujur dalam berkompetisi."Saya cukup yakin Pak Prabowo dan Pak Jokowi sangat memerhatikan aspek kejujuran dalam berkompetisi," ujar Sandi lagi.

Direktur Program dan Debat BPN Sudirman Said juga enggan mengomentari isu penggunaan earpiace oleh Jokowi itu. "Karena itu sesuatu yang belum ada bukti ya," ujar dia.

Namun, Sudirman berpandangan, isu itu muncul karena ada suasana masyarakat yang menguji dan cenderung tidak percaya pada apa pun yang disampaikan Jokowi sebagai capres pejawat. Ia mengisyaratkan, bahwa isu penggunaan ini muncul sebagai bentuk kecurigaan masyarakat lantaran kubu pejawat dinilainya kerap memutarbalikkan fakta.

"Belakangan berbelok-belok itu, tadi juga bagian dari tren yang sedang terjadi segala sesuatu yang datang dari incumbent sedang di-challenge, diuji oleh masyarakat," ujar mantan Menteri ESDM di era Jokowi itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement