Senin 18 Feb 2019 17:36 WIB

Emil Godok Pengoptimalan Bandara Internasional Kertajati

Bandara ditargetkan jadi embarkasi pemberangkatan dan kedatangan haji Jawa Barat.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Suasana Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat yang masih sepi setelah enam bulan beroperasi. Padahal fasilitas dan bangunan yang dibuat sudah bertaraf internasional seperti Terminal 3 Bandara Soetta.
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Suasana Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat yang masih sepi setelah enam bulan beroperasi. Padahal fasilitas dan bangunan yang dibuat sudah bertaraf internasional seperti Terminal 3 Bandara Soetta.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil, mengatakan terdapat dua opsi untuk mengoptimalkan fungsi Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kabupaten Majalengka, sebagai gerbang udara utama di Jawa Barat.

Sebelumnya Calon Presiden nomor urut 01, Joko Widodo, mengatakan untuk mengoptimalkan Bandara Kertajati rute penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara Bandung akan dipindahkan ke Bandara Kertajati. Menanggapi hal tersebut, Ridwan Kamil mengatakan sebelumnya pun hal ini telah dibahas dan melahirkan dua opsi.

Baca Juga

Opsi pertama yakni pemindahan 100 persen penerbangan komersial dari Bandara Husein Sastranegara di Bandung ke Bandara Kertajati. Opsi kedua, hanya sebagian penerbangan yang dipindahkan tetapi kedua bandaranya tetap berfungsi sebagai bandara komersial.

"Itu kan opsi, opsi yang sedang dibahas, full 100 persen atau sebagian," ujar Ridwan Kamil yang akrab Emil di Gedung Sate, Senin (18/2).

Emil mengatakan seperti yang dibahas dalam debat tersebut, masalah optimalisasi Bandara Kertajati adalah terbatasnya akses dari Bandung yang harus memutar lewat Tol Cipali atau jalur biasa lewat Sumedang yang memakan waktu berjam-jam. Apalagi, kata dia, Tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan) belum selesai dibangun. Dengan demikian, warga Bandung dan Priangan Timur masih kesulitan mengakses Bandara Kertajati.

"Problem Kertajati kan masalah akses, Cisumdawunya. Presiden sendiri menyampaikan kan. Tapi sementara proses itu, kita akan full di umrah dan haji," katanya.

Bandara Kertajati, kata dia, ditargetkan jadi embarkasi pemberangkatan dan kedatangan haji Jawa Barat tahun ini. Berbagai pihak terkait, sudah menyanggupi hal tersebut.

"Karena itu kan perjalanan travelling yang tidak terlalu se-dinamis business trip, karena ada schedule flight. Saya kira itu saja yang paling realistis ya,"  katanya.

Angkasa Pura II dan PT BIJB, kata Emil, sudah berkomitmen melakukan penerbangan haji tahun ini, di antaranya AP II yang sudah memperpanjang runway menjadi 3.000 meter.

"Itu sudah komitmen AP II, janji ke sayanya mereka akan bikin asrama haji temporer di bandara," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement