REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah mengaku, sudah berbicara dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan manajemen Lion Air Group serta Garuda Indonesia terkait harga tiket pesawat dan juga penerapan bagasi berbayar. Zul, sapaan akrabnya, menilai, dampak harga tiket pesawat dan bagasi berbayar berimbas pada sektor pariwisata di NTB, terutama di Lombok. Meski begitu, kata dia, pemda tidak mampu berbuat banyak lantaran keputusan berada di tangan masing-masing maskapai.
"Domain keputusan di masing-masing perusahaan kalau kompetitor sedikit mereka lebih leluasa buat keputusan," ujar Zul di Mataram, NTB, Senin (18/2).
Zul mengatakan, harga tiket pesawat dan bagasi berbayar juga menjadi dilema bagi manajemen maskapai dalam keberlangsungan bisnisnya, meski di sisi lain juga berdampak pada sektor pariwisata dan UMKM.
"Wajar juga, apalagi kalau ada kenaikan biaya bagasi, tapi kalau misal maskapai rugi-rugi, jadi tidak bisa dilihat hanya dari satu sisi saja," kata Zul.
Zul mengaku, menerima informasi bahwa manajemen maskapai akan segera meninjau kembali harga tiket pesawat dan penerapan bagasi berbayar.
"Infonya rata-rata (maskapai) mengatakan segera akan melakukan restrukturisasi, akan melakukan penyesuaian karena yang menjerit bukan hanya NTB, tapi daerah lain juga sama," ucap Zul.