Senin 18 Feb 2019 12:42 WIB

Polisi Periksa 10 Saksi Terkait Ledakan di Area Nobar Capres

Ada relawan pendukung capres nomor urut 01 yang menjadi korban dari ledakan

Rep: Flori Sidebang/ Red: Esthi Maharani
Petugas kepolisian berjaga seusai terdengar ledakan di kawasan parkir timur Senayan, Jakarta, Ahad (17/2/2019).
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Petugas kepolisian berjaga seusai terdengar ledakan di kawasan parkir timur Senayan, Jakarta, Ahad (17/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono menyebut, polisi sudah memeriksa sekitar 10 orang saksi terkait ledakan di area nonton bareng debat kedua Pilpres 2019. Diketahui, ledakan tersebut diduga berasal dari petasan di lapangan parkir timur Senayan, Ahad (17/2) malam. 

"Dengan metode induktif kita sudah memeriksa sekitar 10 saksi lebih yang ada di sekitar tempat kejadian perkara (TKP)," kata Argo kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (18/2).

photo
Petugas kepolisian melakukan penyisiran di lokasi ledakan yang terjadi di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Ahad (17/2/2019).

Selain itu, Argo juga menambahkan, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mencari tahu siapa pelaku ledakan petasan itu. Berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan oleh Labfor dan Inafis tidak ditemukan material-material yang tertinggal terkait dengan ledakan. Namun, ledakan itu menyisakan lubang sedalam kurang lebih 10-15 sentimeter.

"Tapi tidak ada material sama sekali," katanya.

Ia juga membenarkan adanya relawan pendukung capres nomor urut 01 yang menjadi korban dari ledakan tersebut dan dirawat di RS Pelni dan RSAL Mintohardjo. Namun, Argo memastikan, para korban sudah diizinkan keluar dari rumah sakit karena tidak ada luka yang serius atau pun luka luar.

"Rata-rata pada kaget dan telinganya berdengung. Tapi sudah diobati dan sudah kita komunikasikan dengan kedua rumah sakit, sudah diperbolehkan kembali ke rumah masing-masing," tutur Argo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement