Senin 18 Feb 2019 12:17 WIB

Permukiman di Dayeuh Kolot Terendam Banjir

Sebagian warga memilih mengungsi di lingkungan Desa Dayeuhkolot.

Meski hujan di wilayah Baleendah, Bojongsoang dan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung relatif kecil, Senin (11/2) malam, sekolah dasar (SD) Andir 01 yang berada di Baleendah tetap terendam banjir.
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Meski hujan di wilayah Baleendah, Bojongsoang dan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung relatif kecil, Senin (11/2) malam, sekolah dasar (SD) Andir 01 yang berada di Baleendah tetap terendam banjir.

REPUBLIKA.CO.ID, DAYEUHKOLOT -- Sebagian pemukiman di wilayah Kampung Bojong Asih, Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung terendam banjir akibat luapan sungai Citarum, Senin (18/2). Kemarin Ahad (17/2) hujan terjadi di wilayah Kabupaten Bandung dengan intensitas ringan hingga deras.

Berdasarkan pantauan, banjir di jalan Kampung Bojong Asih RW 14 sudah mulai surut dengan ketinggian air terkini sebetis. Namun, memasuki pemukiman bisa mencapai selutut atas hingga pinggang orang dewasa. Akibatnya, sebagian warga memilih mengungsi di lingkungan Desa Dayeuhkolot.

Sementara itu, aktivitas belajar SDN 01 Bojong Asih yang aksesnya terendam banjir termasuk bangunan sekolah dipindahkan ke aula kantor Desa Dayeuhkolot lantai dua. Kondisi seperti itu sudah berlangsung sejak satu pekan terakhir.

Saat ditemui, salah seorang warga RW 14, Kampung Bojong Asih, Atip (68) yang tengah ditemani Yadi (49) mengungkapkan banjir di wilayahnya sudah berlangsung hampir satu pekan lebih. Pada hari-hari tersebut banjir sempat surut namun kembali naik ke pemukiman.

"Banjir naik turun. Tadi malam banjir naik ke pemukiman jam 24.00 Wib. Sekarang mah banyak lumpurnya," ujar Yadi kepada Republika, Senin (18/2).

Menurutnya, ketinggian banjir bervariasi dari mulai selutut di jalan hingga mencapai pinggang orang dewasa di pemukiman. Atip menceritakan akibat banjir aktivitas warga terganggu. Namun karena sering banjir, para warga pun terbiasa dengan kondisi tersebut. Ia mengatakan, banjir yang terjadi di Bojong Asih berasal dari banjir kiriman dari wilayah Majalaya, Banjaran atau Rancaekek.

"Kemarin sudah dua hari tidak hujan tapi di Majalaya, Banjaran hujan termasuk kalau di Rancaekek hujan besar. Air banjir sampai kesini kurang lebih 4 jam," ungkapnya.

Ia mengungkapkan, sebagian warga yang memiliki rumah tingkat memilih bertahan di rumahnya. Namun yang hanya satu lantai sebagian terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman di aula Desa, kecamatan dan koramil di Dayeuhkolot.

Yadi mengungkapkan masalah lain yang menyebabkan banjir di Kampung Bojong Asih yaitu kondisi drainase yang rusak, sampah menumpuk serta sungai Citarum yang dangkal. Sementara itu, kolam retensi Cienteung tidak menampung banjir seluruhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement