REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu pendorong kemajuan ekonomi adalah infrastruktur. Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) saat ini dinilai menggencarkan pembangunan infrastruktur, sehingga menjadi modal politik dalam kontestasi Pilpres 2019.
Hal itu disampaikan calon wakil presiden KH Ma'ruf Amin. Menurut tokoh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu, mengingkari pembangunan infrastruktur pada era Jokowi dapat diibaratkan sebagai mengingkari sesuatu yang terang menderang.
"Seperti orang yang bilang 'siang hari itu gelap'. Itu sesuatu yang tidak terbantahkan," kata Kiai Ma'ruf Amin di Jalan Situbondo, Jakarta Pusat, Ahad (17/2).
Dia menilai, pembangunan di Indonesia selama pemerintahan Jokowi telah menunjukkan keberhasilan. Karena itu, baginya, Jokowi tidak akan mengalami hambatan apa pun dalam debat putaran kedua nanti malam, Ahad (17/2).
Menurut Kiai Ma'ruf, debat nanti bagi Jokowi tidak seperti orang membaca buku. Sebab, Jokowi telah mengalami langsung serta berada dalam proses dan implementasi pembangunan. Artinya, lanjut dia, Jokowi mengetahui betul apa yang sudah dieksekusi di lapangan.
Mantan rais aam PBNU itu berpendapat, keaktifan Jokowi membuat calon pejawat itu mengetahui betul apa saja hambatan pembangunan. Selain itu, presiden RI ketujuh itu dinilainya memahami visi dan misi yang hendak dicapai. Apa-apa yang dilakukan Jokowi bukanlah sekadar berdasarkan analisis atau keinginan saja.
"Jadi kalau ada hambatan, dia tahu, dan keberhasilan, dia tahu bahwa dia harus melakukan ini," ujar pria kelahiran 11 Maret 1943 itu.
Debat kedua jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) akan digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Hotel Sultan, Jakarta, Ahad (17/2) malam. Tema kali ini menyoroti persoalan energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup.
Kiai Ma'ruf rencananya akan hadir untuk menemani Jokowi. Dia mengatakan, kehadirannya di lokasi debat hanya bertugas sebagai pemberi dukungan bagi lawan kandidat Prabowo Subianto itu.