Ahad 17 Feb 2019 06:37 WIB

Prabowo Kemungkinan Serang Jokowi Soal Impor Pangan

Jokowi sudah siap jika ditanya soal kelemahan terkait programnya selama memerintah.

Rep: Flori Sidebang/Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Didi Purwadi
Suasana gladi kotor debat kedua Pilpres 2019 di Ballroom Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Sabtu (16/2).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Suasana gladi kotor debat kedua Pilpres 2019 di Ballroom Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Sabtu (16/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Debat capres kedua akan digelar pada Ahad (17/2) dengan mengambil tema soal isu pangan, energi, lingkungan hidup, dan infrastruktur. Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto, diperkirakan akan melempar isu impor pangan untuk menyerang capres nomor urut 01, Joko Widodo, dalam debat tersebut.

''Misalnya, impor pangan karena kan masuk dalam tema debat. Nah, impor pangan kemungkinam besar akan diangkat oleh Prabowo dalam debat dengan pertanyaan-pertanyaan 'kenapa masih impor pangan?','' kata Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo, kepada Republika.co.id saat ditemui usai diskusi publik di Menteng, Jakarta, Sabtu (16/2).

Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily, mengatakan Jokowi sudah siap jika nanti ditanya soal kelemahan terkait programnya selama memimpin pemerintahan. Termasuk, Jokowi sudah siap jika Prabowo mengangkat soal isu impor pangan.

''Misalnya penggunaan infrastruktur yang jika dinilai tidak efisien, nanti sudah ada jawabannya. Soal impor, Jokowi sudah siapkan jawabannya. Sekian isu sudah kita list,'' kata Ace.

Menurut Ace, Jokowi melakukan persiapan lengkap terkait tema debat yakni pangan, energi, infrastruktur, SDA, dan lingkungan. Tema tersebut dinilai merupakan keunggulan Jokowi.

Karyono pun menilai Jokowi diunggulkan karena lebih memahami tema debat. Jokowi dinilai bisa tampil lebih baik karena sudah menguasai tema yang diangkat dalam debat kedua. ''Jokowi seharusnya leading (memimpin), bisa tampil lebih bagus dari debat yang pertama,'' katanya.

Jokowi disarankan harus menyiapkan data-data capaian pembangunan yang sudah dilakukan selama masa pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla, yang memiliki hubungan dengan tema debat. Tapi, data-data yang disiapkan itu juga perlu melalui proses seleksi.

"Tim Jokowi harus bisa menyeleksi data mana yang perlu untuk disampaikan dalam waktu yang terbatas tentunya,'' katanya. ''Harus bisa memanfaatkan waktu yang seefektif mungkin.''

Tidak mungkin semua data atau capaian yang sudah dilakukan Jokowi, disampaikan dalam debat. Maka dari itu, menurutnya, tim Jokowi harus bisa merumuskan secara singkat, poin-poin mana saja yang perlu disampaikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement