Sabtu 16 Feb 2019 23:56 WIB

Ini Permintaan Para Pakar Terkait Isi Debat Capres Kedua

"Pendidikan tentang lingkungan menjadi hal yang sangat penting."

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 01 Joko Widodo dan KH. Ma'ruf Amin saat debat pertama pasangan calon presiden dan wakil presiden pemilu 2019 di Jakarta, Kamis (17/1).
Foto: Republika/Prayogi
Pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 01 Joko Widodo dan KH. Ma'ruf Amin saat debat pertama pasangan calon presiden dan wakil presiden pemilu 2019 di Jakarta, Kamis (17/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar lingkungan dan forum lingkungan menilai visi dan misi calon presiden (capres) masih normatif dan memiliki beberapa permintaan dan pesan untuk para capres yang besok akan melakukan debat terkait lingkungan. Pesan itu seperti memperhatikan pertambahan penduduk hingga memberikan pendidikan lingkungan.

Ketua Jaringan Ahli Perubahan Iklim dan Kehutanan Indonesia (APIKI) Mahawan Karuniasa mengakui, visi dan misi para capres masih sangat normatif dan belum konkret. Padahal, dia menambahkan, di satu sisi sumber daya alam Indonesia memiliki keterbatasan. Karena itu, debat capres besok menjadi penting buatnya.

Baca Juga

"Kami tidak memihak pada siapapun tetapi kami minta angkat isu kelestarian lingkungan. Selain itu perhatikan juga urusan pertumbuhan penduduk karena jumlah penduduk yang meningkat juga diiringi dengan meningkatnya permintaan atas air, pangan, energi, hingga sampah," ujarnya dalam jumpa pers Visi Indonesia Berkelanjutan 2045: Menjadi Negara Maju dan Berwawasan Lingkungan, di Jakarta, Sabtu (16/2).

Ia menyebut diperkirakan penduduk pada 2045 akan mencapai lebih dari 300 juta orang. Dengan junlah penduduk yang bertambah tentunya juga membuat sampah meningkat, energi lebih besar, butuh pangan yang banyak, dan sampah yang terus menumpuk. 

Ironisnya, seringkali pertambahan penduduk dipandang tidak berkaitan dengan lingkungan. Selain itu, ia meminta adanya penguasaan teknologi dalam skala besar. Karena itu, ia meminta presiden terpilih nanti membangun sumber daya manusia (SDM) yang mampu mengembangkan teknologi untuk energi, pangan, dan di aspek lingkungan yang lain. Ia optimistis Indonesia memiliki potensi untuk maju dan berwawasan lingkungan.

Di kesempatan yang sama, Ketua Umum Perkumpulan Program Studi Ilmu Lingkungan (PEPSILI) Suyud Warno Utomo meminta capres memiliki komitmen mempersiapkan SDM yang paham tentang lingkungan. Selain itu, dia menambahkan, capres nantinya berkomitmen memberikan pendidikan lingkungan. katanya. Ia meminta pendidikan lingkungan tidak hanya yang ada di perguruan tinggi, melainkan juga bisa dimulai dari pendidikan anak usia dini (PAUD) dan semua pihak mendapatkannya. Karena sudah diranamkan sejak kecil, ia menambahkan, masyarakat ketika akan berbuat sesuatu maka pasti ikut memikirkan apakah lingkungan terkena pengaruh atau tidak hingga dampaknya apa. 

"Kalau paham mudah-mudahan bagian jadi rem ketika akan merusak," ujarnya.

Seperti diketahui, calon presiden nomor urut satu Joko Widodo dan capres nomor urut dua Prabowo Subianto akan debat besok Ahad (17/2) bertema energi dan pangan, sumber daya alam dan lingkungan hidup, serta infrastruktur.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement