Ahad 17 Feb 2019 00:05 WIB

Pakar: Pengaruh Debat Kedua Lebih Besar

Debat kedua bisa memberikan input bagi pemilih yang belum menentukan pilihannya.

Rep: Ali Mansur/ Red: Teguh Firmansyah
Suasana gladi kotor debat kedua Pilpres 2019 di Ballroom Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Sabtu (16/2).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Suasana gladi kotor debat kedua Pilpres 2019 di Ballroom Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Sabtu (16/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Media Survei Nasional ( Median) Rico Marbun menilai debat kedua pemilihan presiden (pilpres) 2019  bakal memberikan pengaruh besar dibanding sebelumnya. Debat akan memberikan pengaruh terhadap pemilih yang belum menentukan pilihannya, swing voter atau undecided voter. Apalagi debat kedua ini hanya menampilkan masing-masing calon presiden saja, yaitu Joko Widodo dengan Prabowo Subianto.

"Debat kedua ini memang lebih relevan menjadi pertimbangan pemilih. Sehingga pengaruh ke swing dan undecided akan lebih besar ketimbang debat pertama," ujar Rico Marbun saat dihubungi melalui pesan singkat, Sabtu (16/2)

Baca Juga

Disamping itu, topik yang menjadi fokus pada debat kedua ini cukup seksi yaitu isu energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup. Berdasarkan topik debat kedua, Rico menilai kedua kandidat calon presiden memiliki peluang yang sama untuk memanfaatkan menjadi kelebihan.

"Jokowi bisa memanfaatkan tema infrastruktur untuk menjual keberhasilannya selama empat tahun terakhir," tutur Rico.

Sementara, lanjut Rico, Prabowo Subianto bisa memanfaatkan isu pangan untuk menegaskan keluhan publik akan harga kebutuhan pokok yang masih relatif tinggi. Kemudian juga menagih janji Joko Widodo yang belum bisa dipenuhi akan swasembada pangan, baik impor beras dan lain sebagainya.

Kemudian agar debat kedua ini bisa lebih menarik dan tidak kaku, Rico menyarankan kedua kandidat harus menjadi dirinya sendiri. Joko Widodo bisa tampil lebih sedikit 'humble' ketimbang pada debat pertama.

"Sedangkan Prabowo Subianto sebaiknya bisa tampil tanpa ragu seperti yang dilihat dalam debat perdana beberapa waktu lalu," katanya.

Selanjutnya terkait dugaan atau anggapan bahwa Komisi Pemilihan Umum (KPU) hendak menyelamatkan Joko Widodo dalam debat ini, Rico tidak melihatnya. Justru debat kedua ini juga dapat menjadi peluang bagi Prabowo. "Tidak juga, karena Prabowo sebenarnya jika lebih agresif berani membuka data dan argumen sesuai keyakinannya selama ini," terang Rico.

Pekan ini KPU dijadwalkan menyelenggarakan debat kedua Pilpres di Hotel Sultan, Jakarta, Ahad (17/2) besok. Namun debat kedua ini berbeda dengan yang pertama, yaitu hanya menampilkan masing-masing calon presiden saja tanpa calon wakil presidennya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement