REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Calon Wakil Presiden nomor urut 01, KH. Ma'ruf Amin menyatakan bahwa Calon Presiden pejawat Joko Widodo (Jokowi) sudah siap untuk menjalani debat kedua yang akan digelar di Hotel Sultan, Jakarta, Ahad (17/2).
"Saya kira besok Pak Jokowi sudah siap, beliau sudah pengalaman," ujar Kiai Ma'ruf ditemui usai menghadiri acara deklarasi dukungan dari kelompok relawan Barisan Nusantara (Barnus) Jawa Barat di Cimahi Cinvention Hall, Kota Cimahi, Jawa Barat, Sabtu (16/2).
Selain sudah berpengalaman, menurut dia, Jokowi juga menguasai tema debat kedua yang melingkupi pangan, energi, infrastruktur, lingkungan hidup, dan sumber daya alam (SDA). Karena itu, Kiai Ma'ruf merasa tak perlu memberikan masukan khusus untuk Jokowi.
"Ya saya kira Pak Jokowi sudah siap, nggak ada, tidak ada pesan, dia sudah pengalaman," ucap Kiai Ma'ruf.
Calon Wakil Presiden nomor urut 01, KH. Ma'ruf Amin saat menghadiri acara deklarasi dukungan dari kelompok relawan Barisan Nusantara (Barnus) Jawa Barat di Cimahi Cinvention Hall, Kota Cimahi, Jawa Barat, Sabtu (16/2).
Terkait dengan tema debat kedua, Mantan Deputi Lingkungan Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), Ridha Saleh mengatakan bahwa di era Jokowi sudah ada upaya negara untuk mengembalikan kedaulatan negara dan memutus intervensi global dan koorporasi, seperti penguasaan sebagian besar saham Freeport.
“Pemerintahan Jokowi ingin menjalankan pasal 33 secara sungguh sungguh. Kekayaan alam dikuasi oleh negara. Tapi filosofi dalam SDA memberikan kemakruran rakyat,” katanya.
“Kalau 02 (Prabowo-Sandi) ada keterlibatan personal, tapi Jokowi maupun keluarganya tidak ada kaitanya dengan bisnis tambang dan lain-lain,” jelasnya lagi.
Ekonom Universitas Brawijaya, Aji Dedi Mulawarman menguatkan pernyataan Ridha Saleh. Menurut Dedi, sumber daya alam Indonesia sudah tergerus oleh imperium bisnis melalui akumulasi kapital dan keuntungan ekonomi perusahaan-perusahaan yang terkoneksi dengan bagian sejarah orde baru.
“Perusahaan-perusahaan yang saat ini bercokol dari mulai hutan, kelapa sawit, batubara hingga migas adalah pewaris utama orde baru. Pasar modal dan kepemilikan saham saat ini masih didominasi jaringan kuasa dan keluarga yang berada di lingkaran orde baru. Konsekuensinya, penguasaan lahan dan eksploitasi sumber daya alam meminggirkan masyarakat pribumi,” jelasnya.