REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak masyarakat untuk tidak melanjutkan gerakan yang ramai di media sosial dengan tagar #uninstallBukalapak. Gerakan ini adalah buntut cuitan CEO Bukalapak, Achmad Zaky, soal dana riset dan pengembangan (R&D) di twitter beberapa hari lalu. Jokowi menegaskan posisi pemerintah yang justru mendorong inovasi dan kreativitas yang dilakukan oleh anak-anak muda, termasuk penggerak Bukalapak.
"Kita harus bijak dalam bersikap, matang dalam bersikap dalam setiap peristiwa apapun. Sebab itu, saya ajak hari ini untuk menghentikan, untuk setop uninstall Bukalapak. Setop. Karena kita harus dorong. Dorong anak-anak muda yang memiliki inovasi, memilki kreativitas untuk maju," jelas Jokowi usai menemui CEO Bukalapak di Istana Merdeka, Sabtu (16/2).
Presiden memandang bahwa Bukalapak adalah ruang bagi pelaku UMKM untuk bisa berkembang. Pemerintah, ujar dia, juga ingin pelaku UMKM bisa bergerak masuk dari pasar offline ke dalam pasar online melalu e-commerce. Jokowi juga menegaskan posisinya untuk mendukung startup unicorn Indonesia untuk bisa berkompetisi dengan negara lain. Di Indonesia, ada empat startup unicorn dengan valuasi di atas 1 miliar dolar AS, yakni Gojek, Traveloka, Bukalapak, dan Tokopedia.
CEO Bukalapak, Achmad Zaky, menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Sabtu (16/2). Kedatangan Zaky untuk memenuhi undangan Presiden, menyusul polemik cuitan Bos Bukalapak tersebut soal dana riset dan pengembagan (R&D) di media sosial kemarin. Zaky tiba di istana sekitar pukul 09.15 WIB dan langsung diterima Jokowi yang didampingi Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
"Saya ucapkan terima kasih kepada Presiden yang sudah luangkan waktunya untuk bertemu dengan saya pribadi. Secara pribadi saya sampaikan maaf kepada bapak dan luruskan juga yang kemarin," ujar Zaky usai menghadap Presiden di Istana Merdeka, Sabtu (16/2).
Zaky menyampaikan, pada prinsipnya Presiden menerima dan memahami penjelasan yang ia sampaikan termasuk polemik soal dana R&D dan sebutan 'presiden baru'. Zaky menyebutkan bahwa Bukalapak juga mendukung dan mengapresiasi peta jalan yang dibuat pemerintah untuk membangun Indonesia berbasis inovasi, khususnya oleh anak-anak muda.
"Bukalapak juga support dan Bukalapak sedang kembangkan pusat riset, kemarin di Bandung nanti Jogja, Surabaya, Medan. Mudah-mudahan bisa kolaborasi. Semangatnya membuat indonesia maju berbasis riset inovasi SDM berkualitas," kata Zaky.