Sabtu 16 Feb 2019 10:28 WIB

Laris Manis Obat Indonesia di Kamboja

Permintaan produk farmasi Indonesia di Kamboja meningkat.

Pabrik obat (ilustrasi)
Foto: ANTARA
Pabrik obat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH -- Produk-produk dari beberapa perusahaan farmasi asal Indonesia sudah masuk ke pasar Kamboja. Bahkan produk obat ini  semakin diminati oleh warga negara tersebut.

"Produk farmasi Indonesia sudah banyak masuk dan laris di Kamboja," kata Duta Besar RI untuk Kamboja Sudirman Haseng kepada Antara di Phnom Penh, Kamboja, Sabtu (16/2)

Baca Juga

Permintaan terhadap produk-produk farmasi Indonesia, kata Sudirman, khususnya obat-obat penyakit umum meningkat secara signifikan di pasar Kamboja. Seperti obat flu, batuk, demam.

"Produk farmasi kita menjanjikan sekali di sini, peningkatannya signifikan karena kualitasnya sudah diketahui dan harganya terjangkau," ujar dia.

 

Dia menyebutkan beberapa perusahaan farmasi yang produknya sudah masuk ke pasar Kamboja, antara lain Dexa Group, Soho, Kalbe, dan Eagle Pharma. Bahkan, perusahaan Dexa Group telah mendirikan perusahaan "joint venture" yang bernama Dynamic Argon Co Ltd di Kamboja.

Dynamic Argon Co Ltd adalah "join venture" antara perusahaan dalam Dexa Group dan Dynamic Group asal Kamboja. Kerja sama tersebut untuk membangun perusahaan yang bergerak di bidang distribusi produk farmasi yang modern dan memiliki standar internasional. Produknya digunakan untuk memenuhi kebutuhan obat-obatan bagi seluruh masyarakat Kamboja.

Kamboja merupakan pasar yang sangat potensial bagi produk farmasi Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Kamboja yang positif, populasi penduduk mencapai 16 juta jiwa, dan didukung dengan kerja sama bilateral Indonesia-Kamboja yang harmonis.

"Dalam 20 tahun terakhir pertumbuhan ekonomi Kamboja itu pesat, nilainya rata-rata sekitar tujuh persen," ujar Dubes Sudirman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement