Jumat 15 Feb 2019 20:44 WIB

Cigatas Diharap Mampu Mengurai Kepadatan di Gentong

Kehadiran tol otomatis dapat memangkas waktu tempuh.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Gita Amanda
Arus lalu-lintas di Jalur Selatan Lingkar Gentong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (22/1/2019).
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Arus lalu-lintas di Jalur Selatan Lingkar Gentong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (22/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Hampir setiap hari, kepadatan lalu lintas selalu terjadi di Jalan Lingkar Gentong, Tasikmalaya, Jawa Barat. Antrean pun kian mengular saat akhir pekan atau saat musim liburan.

Melihat hal ini, Kasatlantas Polres Tasikmalaya Kota, AKP Andriyanto pun menyambut positif atas rencana pembangunan Tol Cileunyi-Garut-Tasikmalaya (Cigatas). “Diharapkan, kehadiran tol itu mampu mengurai kepadatan di Gentong secara signifikan,” kata Andriyanto, Jumat (15/2).

Baca Juga

Di satu sisi, lanjutnya, kehadiran jalan bebas hambatan itu tentu nantinya semakin memudahkan masyarakat dan pengusaha di bidang transportasi. Sebab, kehadiran tol itu otomatis dapat memangkas waktu tempuh.

Ia mengatakan, selama ini, dalam kondisi normal dengan kecepatan rata-rata sekitar 60 km/jam, diperlukan waktu tempuh sekitar dua hingga tiga jam. Namun, waktu tempuh itu dapat melonjak hingga mencapai delapan jam jika di Gentong sedang terjadi kecelakaan atau tanah longsor.

“Jika ada kejadian di Gentong, kami kerap melakukan sistem buka tutup sehingga waktu tempuh pun otomatis melonjak. Jika ada tol, maka Tasik-Bandung dapat ditempuh hanya dalam satu jam,” ujarnya.

Ia pun menekankan, berdasar evaluasi pada 2018, Gentong masih merupakan jalur rawan kemacetan dan kecelakaan. Tak jarang, kecelakaan yang terjadi pun menelan korban jiwa.

Kecelakaan kerap terjadi mengingat Gentong memiliki kontur jalan yang menanjak serta tikungan tajam. Kecelakaan yang terjadi pun kerap dipicu oleh beberapa persoalan teknis seperti rem blong, gardan patah dan persoalan kopling.

Oleh karena itu, ia pun berharap pembangunan tol dapat segera direalisasikan. Di satu sisi, ia pun mengakui sebenarnya saat ini terdapat jalur selaij Gentong yakni jalur via Singaparna. Namun, jalur Gentonng ternyata tetap menjadi pilihan utama masyarkat.

“Meski Gentong rawan macet dan kecelakaan, namun ternyata ini masih jadi jalur favorit karena jika dalam kondisi normal jalur ini memiliki waktu tempuh yang lebih singkat dibanding lewat Singaparna. Selain itu, jalur Gentong juga dilengkapi dengan sejumlah tempt istirahat atau rumah makan yang representatif,” ucap dia

Bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto pun berharap agar pembangunan Cigatas dapat segera terealisasi. “Tentu kehadiran Cigatas akan banyak memberikan dampak positif terutama dari aspek ekonomi serta pariwisata,” kata Ade.

Ia optimisitis, kehadiran Cigatas akan mempercepat pertumbuhan di Tasik mengingat tol itu mampu memangkas waktu tempuh. Selain itu, tentu kehadiran tol ini juga dapat menekan antrian panjang yang kerap terjadi di jalur Tasik-Bandunf saat arus mudik lebaran

“Kami harap exit tol ada di daerah Ciawi atau Kadipaten sehingga Tasik dapat memperoleh dampaknya secara langsung,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement