Jumat 15 Feb 2019 01:31 WIB

Muhammadiyah: Perlu Gelorakan Literasi Pencerahan

Generasi milenial harus dibiasakan otaknya dalam memahami informasi.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir
Foto: Republika TV/Fian Firatmaja
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menyampaikan perlunya menggelorakan literasi pencerahan sebagai pengamalan ayat pertama (iqra) yang diturunkan Allah SWT. Maka dalam forum Tanwir Muhammadiyah yang diselenggarakan di Bengkulu pada 15-17 April 2019 akan menggunakan diksi literasi pencerahan.

"Diksi ini harus digelorakan, sebab cerah itu bagus dan Islam itu mencerahkan, ayat pertama yang diturunkan Allah itu sangat mencerahkan," kata Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir saat forum dialog dan literasi media sosial dalam rangkaian acara Tanwir, Kamis (14/2).

Menurut Haedar, Muhammadiyah harus bekerja sama dengan pemerintah melakukan gerakan literasi yang berkeadaban, menyehatkan dan melawan informasi yang membodohkan. Mari bersama-sama melawan hasrat-hasrat alamiah serta primitif seperti kebencian dan amarah. Sebab naluri-naluri tersebut ketika menemukan ruang akan seperti benih yang menyebar.

Ia juga mengingatkan semua pihak agar cerdas dan kritis serta menjadi ulil albab. Yaitu orang yang memperoleh petunjuk dan cerdas pemikirannya. Sebab pada orang yang mendapat petunjuk memiliki kemampuan mengolah dan menyeleksi untuk mendiskusikan teks tanpa harus langsung mengeluarkan atau menyebarkan.

"Generasi millennial harus dibiasakan otaknya memahami informasi, kalau otak kita terbiasa mengolah maka akan menjadi cerdas," ujarnya.

Pada forum dialog dan literasi media sosial juga diluncurkan buku Fikih Informasi yang dirumuskan Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah bersama Majelis Pustaka dan Informasi. Buku tersebut diterbitkan Majalah Suara Muhammadiyah.

Menteri Komunikasi dan Informasi, Rudiantara saat menghadiri rangkaian acara Tanwir Muhammadiyah menyambut gembira buku Fikih Informasi. Ia berharap buku tersebut tidak hanya untuk kalangan warga Muhammadiyah saja. Buku itu harus disosialisasikan kepada masyarakat luas.

"Buku Fikih Informasi Muhammadiyah sangat membantu saya untuk bicara kemana-mana, saya berharap Muhammadiyah dapat menarik gerbong masyarakat untuk lebih melek informasi yang sehat, saya sangat berterimakasih," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement